Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya inflasi pada Januari sebesar 1,07% diyakini akan membuka peluang Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan dan menekan kembali pasar obligasi.
Fakhrul Aufa, analis PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), memproyeksikan peluang Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate) semakin terbuka lebar.
“Kemungkinan BI Rate naik sangat terbuka lebar, tetapi saya prediksi baru akan terjadi pada Februari,” katanya, Senin (3/2/2014).
Sementara itu, menurut Helmi Arman, Asia Pacific Economic & Market Analysis Citi Research Indonesia, memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 7,5% seiring positifnya neraca perdagangan yang pada Desember 2013 tercatat surplus US$1,52 miliar.
Inflasi tinggi pada Januari sebesar 1,07% yang terjadi karena gangguan distribusi bahan makanan akibat cuaca direspon oleh pasar obligasi dengan koreksi harga surat utang negara (SUN) 10 tahun sebesar 53 basis poin dari 96,25% menjadi 95,72%.
Adapun, menurut data IBPA, imbal hasil SUN bertenor 10 tahun naik 8 basis poin menjadi 9,02% pada penutupan perdagangan kemarin dari hari sebelumnya di level 8,94%.