Bisnis.com, BOGOR - Anton R Santoso, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (versi munas Jakarta) menuntut diterbitkannya inpres yang menyatakan BTN sebagai bank khusus pembiayaan perumahan.
“Akusisi ini membuat masyarakat resah. Apersi meminta fungsi BTN untuk pembiayaan perumahan tetap dipertahankan eksistensinya. Kalau bisa, porsi BTN di luar perumahan lebih baik dikurangi,” katanya dalam diskusi Memperkuat Posisi dan Peran BTN sebagai Bank Perumahan di Indonesia di Puncak, Jumat (2/5/2014).
Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia Zulfi Syarif Koto mengatakan proses akuisisi dipastikan akan memperlemah perannya sebagai bank perumahan.
Dia menuntut pemerintah dapat membentuk BTN sebagai national housing & urban development bank. Bukan hanya untuk menangani pembiayaan perumahan, BTN juga bisa memperkuat perannya dalam pembiayaan infrastruktur yang mendukung sistem perkotaan.
Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia Eddy Hussy menyatakan peran BTN sebagai bank perumahan sudah terbukti dan berjalan sejak lama. Seperti yang sudah diungkapkan sejak awal, REI menilai akusisi ini merupakan langkah mundur negara dalam menyediakan KPR untuk seluruh lapisan masyarakat.