Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Lolos Fit & Proper Test, Dirut Bank Jabar Banten Pasrah

Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk. menerima keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena dinyatakan tidak lolos uji kepatutan dan kelaikan.

Bisnis.com, JAKARTA--Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk. menerima keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena dinyatakan tidak lolos uji kepatutan dan kelaikan.

Direktur Utama Bank Jabar & Banten Bien Subiantoro mengatakan pihaknya bersama 2 orang direksi lainnya dinyatakan tidak lolos fit and proper test yang dilakukan oleh OJK karena dianggap tidak memegang prinsip kehati-hatian.

Direksi yang juga tidak lolos fit and proper test oleh OJK adalah Direktur Konsumer Arie Yulianto serta Direktur Operasi Djamal Muslim.

Bien Subiantoro mengemukakan surat keputusan OJK itu diterima pada pada Jum’at (9/5/2014) petang. Bien mengaku bisa menerima keputusan OJK tersebut.

“Sebagai profesional saya bisa mematuhi keputusan OJK tersebut,” katanya dalam keterangan pers, Senin (12/5/2014).

Sebetulnya ada dua pejabat eksekutif Bank BJB yang juga tidak lolos fit and proper test. Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu pejabat eksekutif yang tidak lolos adalah mantan Pemimpin Divisi Umum Bank BJB Wawan Indrawan.

Adapun Direktur Kepatuhan Zaenal Aripin dinyatakan lolos fit and proper test oleh OJK. Kini, Zaenal Aripin merupakan direksi yang tersisa. Dalam menjalankan roda perseroan Zaenal Aripin dibantu oleh komisaris Bank BJB.

Lebih lanjut Bien mengatakan keputusan OJK tekait hasil fit and proper test menyebutkan dia dan direksi yang tidak lolos tidak diperkenankan antara lain tidak boleh menjadi pemegang saham pengendali, menjadi pengurus, dan menjadi pejabat eksekutif perbankan dalam jangka waktu 3 tahun.

Meskipun secara pribadi bisa menerima keputusan itu, namun Bien menilai perlu mendengarkan pendapat dua koleganya terkait apakah akan melayangkan gugatan kepada OJK.

Menurut Bien, pihaknya mengaku sering berbeda pendapat dengan tim pengawas OJK tentang prinsip kehati-hatian.

Bien menilai asas prinsip kehati-hatian itu sendiri bersifat subyektif. Bagi dia, hingga saat ini tidak pernah ada kebijakan yang dikeluarkannya yang merugikan perseroan.

Dia mencontohkan ekspansi kantor cabang di luar Jawa Barat yang mungkin dinilai agresif. Saat ini, katanya, sejumlah kantor cabang itu sudah membukukan keuntungan.

Sementara itu, tambah Bien, ada yang menjadi kredit macet dari kredit yang dikucurkan selama dia menjabat Dirut Bank BJB. Demikian pula dengan persoalan BJB Tower di Jakarta yang sudah dinilainya tidak bermasalah.

Berdasarkan rilis Bank BJB, perseroan segera menjelaskan adanya perubahan struktur pengurus Bank BJB terkait hasil uji layak dan kepatutan oleh OJK.

Perseroan menyebutkan akan adanya beberapa perubahan antara lain pada susunan jajaran direksi, vice president, dan branch manager.

Sementara itu, terkait hasil fit & proper test oleh OJK, perseroan akan melakukan perubahan jajaran manajemen yang akan ditetapkan pada RUPSLB.

Masih menurut rilis Bank BJB itu, pada awal tahun 2014 ini merupakan moment yang kurang baik bagi perbankan.

Di tengah kenaikan harga BBM, upah buruh, dan nilai tukar yang berfluktuasi, Bank BJB pada triwulan I/2014 membukukan laba Rp. 326 miliar.

Aset perusahaan per April 2014 mencapai Rp. 81,81 triliun, naik drastis dari tahun 2010 lalu sebesar Rp. 43,44 triliun.

Dari sisi laba juga mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp. 890,17 miliar, naik menjadi Rp. 1,37 triliun per tahun 2013.

Jaringan kantor Bank BJB juga berkembang menjadi 1.346 unit, dari tahun 2010 sejumlah 297 unit. Perangkat ATM menjadi 1.139 unit dari tahun 2010 lalu 385 unit.

Sementara itu, Bank BJB juga mampu menyabet beragam perhargaan seperti dari media dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper