Bisnis.com, JAKARTA—Meningkatnya perkiraan penggunaan RMB, mata uang China dalam transaksi ekspor impor tahun depan, membuat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia menyatakan kesiapan melayani nasabah.
Nirmala Salli, Head of Global Trade and Receivables Finance HSBC Indonesia mengatakan kesiapan mereka melayani transaksi trading khususnya antara Indonesia dengan China, menyusul rencana pemerintah negeri tirai bambu memberlakukan pembayaran dalam RMB pada 2015 mendatang.
“HSBC siap untuk seluruh jenis transaksi yang menggunakan RMB,” katanya di Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Dia menyebutkan saat ini nilai transaksi perdagangan antara Indonesia dan China mencapai US$4 triliun. Dan pada 2015, China menghendaki sepertiga dari nilai perdagangan tersebut dibayarkan dalam bentuk RMB.
Perbankan asal China tersebut mengklaim mereka sudah teruji sebagai penyedia layanan transaksi menggunakan RMB. Di sejumlah negera, mereka menjadi penyedia layanan terbesar seperti di Jerman, Prancis, Singapura, dan cukup dominan dengan masuk tiga besar di Taiwan, Hongkong, dan China.
“Di Indonesia kami hanya fokuskan untuk edukasi saja, mengingat masih kecilnya porsi penggunaan RMB di Indonesia. Tidak ada target nasabah,” ujarnya.