Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank DKI mencatatkan laba sebesar Rp477 miliar per Juni 2014 meningkat 15,50% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp413 miliar.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan pertumbuhan laba semester pertama itu didorong oleh operasional yang meningkat 23,16% dari Rp380 miliar tahun lalu menjadi Rp468 miliar.
“Pendorong utama laba operasional ini adalah pendapatan bunga bersih Bank DKI yang mencapai Rp906 miliar atau tumbuh 23,27%,” katanya di Jakarta, Senin (21/7/2014) malam.
Dia menyebutkan pendapatan bunga juga sejalan dengan komitmen Bank DKI untuk menjalankan fungsi intermediasi yang baik.
Bank milik pemerintan provinsi DKI Jakarta itu berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp21,49 triliun di semester I/2014 atau tumbuh 31,12% dari periode yang sama tahun lalu Rp16,39 triliun.
Sementara DPK tumbuh melambat 6,89% atau Rp23,46 triliun. Dengan komposisi deposito mencapai 46,39% atau Rp10,89 triliun, portofolio giro 37,21% atau Rp8,73 triliun, dan tabungan 16,40% atau Rp3,85 triliun.
Rendahnya pertumbuhan DPK, katanya, disebabkan tren musiman, sebab nasabah Bank DKI banyak yang bermain di sektor konstruksi, sehingga kinerja melambat. Namun, kondisi itu diprediksi akan kembali tumbuh di semester kedua.