Bisnis.com, MANADO — PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah V Manado mencatatkan perlambatan penyaluran pembiayaan (outstanding loan) sepanjang semester I/2014 akibat dari pengaruh kondisi makroekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Pimpinan Wilayah Pegadaian Manado Marshall Aritonang menuturkan outstanding loan perusahaan pembiayaan pelat merah itu hanya Rp2,02 triliun selama 6 bulan pertama tahun ini atau 80,3% dari target Rp2,5 triliun.
Menurutnya, perlambatan itu disebabkan terutama oleh harga emas yang berada di bawah ekspektasi awal perseroan.
“Saat pembuatan RKAP [rencana kerja dan anggaran perusahaan] tahun lalu, harga emas berada di kisaran Rp500.000 per gram, tetapi sekarang di bawah itu,” katanya kepada Bisnis, Kamis (7/8/2014).
Kondisi tersebut, ungkap Marshall, berimbas pada kinerja perusahaan yang tidak terlalu cemerlang. Dari segi omzet, Pegadaian Manado hanya meraup Rp3,48 triliun pada semester I/2014 atau 39,02% dari target hingga akhir tahun sebesar Rp8,92 triliun.
Sementara itu, laba bersih Pegadaian Manado tercatat Rp100,65 miliar sepanjang 6 bulan pertama tahun ini atau 36,27% dari target hingga akhir tahun Rp277,48 miliar. “Lazimnya memang, pada semester I harus bisa 50% dari target. Akan tetapi, kondisinya ya apa boleh buat,” katanya.