Bisnis.com, JAKARTA - Para pemegang saham BPD Kaltim meminta direksi dan manajemen bank pelat merah tersebut untuk melakukan perbaikan atas kinerja operasional khususnya di bidang perkreditan.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan para pemegang saham memberikan perhatian serius kepada penurunan kualitas kredit beberapa debitur yang menyebabkan tingginya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL).
“RUPS meminta kepada jajaran direksi dan manajemen BPD Kaltim untuk secara optimal melakukan perbaikan atas kinerja operasional khususnya di bidang perkreditan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (15/9/2014).
Berdasar laporan perhitungan rasio keuangan yang dipublikasikan di laman resmi OJK, NPL gross BPD Kaltim pada kuartal I/2014 mencapai 7,54%. Adapun, NPL Net BPD Kaltim pada periode yang sama mencapai 2,31. Angka rasio yang disajikan tersebut masih belum diaudit oleh OJK.
Awang mengatakan sesuai hasil paparan dari direksi, BPD Kaltim masih memiliki ketahanan yang kuat kendati memang ada debitur yang terkendala dalam melakukan pembayaran. Dia menyebutkan direksi juga sudah memiliki rencana aksi untuk menyelesaikan kredit yang bermasalah tersebut.
“Kami berharap action plan tersebut bisa dijalankan sesuai dengan yang direncanakan sehingga BPD Kaltim,” katanya.
Direktur Utama BPD Kaltim Zainuddin Fanani mengatakan peningkatan kinerja perkreditan dilakukan manajemen melalui pemantauan lebih intensif atas kredit yang sudah berjalan agar terus memberikan kontribusi yang optimal bagi pendapatan bank.
Selain itu, manajemen juga akan meningkatkan prudential banking bagi penyaluran kredit baru utamanya pada sektor yang memiliki potensial bisnis yang tinggi seperti proyek pemerintah yang bersumber dari APBD atau APBN.