Bisnis.com, JAKARTA—Analis perbankan memproyeksi kenaikan suku bunga acuan hanya akan menekan pertumbuhan pembiayaan hingga kuartal pertama 2015.
Ryan Kiryanto, Analis Perbankan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berekspektasi era bunga tinggi hanya akan berlangsung dalam jangka pendek, yakni antara 1 bulan sampai 3 bulan pertama tahun depan.
“Sesudah itu BI rate saya proyeksi menurun lagi sehingga sektor riil dan perbankan akan kembali bergairah,”ungkapnya saa dihubungi Bisnis, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, tingkat permintaan kredit akan menurun.
Sebaliknya, dari sisi penawaran lembaga keuangan juga akan jauh lebih prudent dalam menyalurkan kredit. Alhasil sektor riil pun akan melemah atau berkontrasi.
"Secara umum, pertumbuhan ekonomi juga berpotensi tertekan,"ujarnya.
Seperti diketahui, Bank Indonesia menaikkan tingkat BI Rate 25 basispoin dari semula 7,5% menjadi 7,75% pada November 2014.
Hal itu seiring kebijakan pemerintah meningkatkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar 30,7% dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter.