Bisnis.com, NUSA DUA--- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meluncurkan program layanan keuangan mikro pada Desember 2014 sebagai bagian upaya regulator memperdalam pasar industri keuangan.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S.Soetiono menjelaskan konsep layanan keuangan mikro itu seperti layanan satu pintu khusus produk mikro.
“Jadi di sana bisa dapat produk-produk mikro, seperti tabungan tanpa bunga administrasi, asuransi mikro, reksadana harga Rp100.000, atau investasi seperti cicilan emas,” katanya seusai seminar internasional literasi keuangan di Bali, Selasa (25/11).
Sebagai contoh, Kusumaningtuti mengatakan suatu bank yang memiliki perwakilan di daerah pedalaman dapat menjalankan program layanan keuangan mikro itu. Pada saat peluncuran program ini pada bulan depan di Jawa Barat, OJK akan mengumumkan lembaga keuangan yang bakal menjalankan layanan keuangan mikro.
Kusumaningtuti mengatakan program tersebut dicanangkan oleh regulator guna memudahkan masyarakat yang hendak mengakses produk mikro. Seperti diketahui, sebagian anggota masyarakat masih kesulitan memperoleh layanan keuangan karena persoalan infrastruktur seperti jalan raya.
Salah satunya, ujar Kusumaningtuti, seperti yang terjadi di suatu kawasan di Papua di mana terdapat ratusan ribu pekerja perusahaan tambang. Kebutuhan akan layanan keuangan tidak terpenuhi karena persoalan infrastruktur. “Padahal pekerja di sana ada yang termasuk mikro dan kecil,” katanya.