Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank OCBC NISP Tbk membidik rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan pada tahun ini, setidaknya setara dengan tahun perolehan tahun lalu.
“Harus serendah mungkin, per September 2014 kan 1,1%-1,2%, harusnya tahun depan turun, tapi setidaknya sama,” ujar Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Senin (5/1/2015).
Sementara itu, secara keseluruhan, emiten berkode saham NISP ini ditargetkan mampu mencatatkan pertumbuhan volume bisnis sebesar 15%-20%.
Namun, untuk mencapai target tersebut, Parwati juga mengungkapkan pihaknya belum akan menambah modal mengingat capital adequacy ratio (CAR) perseroan masih berada di posisi 19,07%.
Adapun, hingga kuartal III/2014, NISP mencatatkan laba senilai Rp942 miliar atau tumbuh 12% dari perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp838 miliar.
Peningkatan laba tersebut, disumbang kenaikan pendapatan bunga bersih dari Rp2,3 triliun pada September 2013 menjadi Rp2,7 triliun di bulan yang sama tahun berikutnya.