Bisnis.com, JAKARTA -Bank Indonesia menyakini konsumsi rumah tangga akan tetap tinggi meskipun suku bunga acuan (BI Rate) bertahan di level 7,75%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengungkapkan konsumsi domestik masih tetap tinggi, meski sempat terjadi pelemahan ketika pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Adapun kredit konsumsi mencatatkan kualitas kredit yang paling baik yakni 1,5%, dibanding kredit modal kerja dan investasi memiliki rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tren meningkat masing-masing 2,6% dan 2,6%.
"Kita masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang masih solid," katanya, Kamis (15/1).
Pada tahun ini, BI tetap optimis memproyeksikan pertumbuhan kredit industri perbankan di level 15%-17%, meski pada tahun lalu proyeksi tersebut tak mencapai target.
BI memproyeksikan laju kredit hingga November 2014 bisa tumbuh 11,9% secara year on year, atau lebih rendah dari pertumbuhan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 22,2%.
Sedangkan proyeksi dana pihak ketiga (DPK) oleh BI pada tahun ini sebesar 14%-16%. Adapun proyeksi DPK mencapai 13,8% pada November 2014, relatif tidak berubah dari periode yang sama tahun sebelumnya.