Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan perbankan telah menggandeng 30.000 agen bank dalam Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) atau branchless banking
Lucky Hadibrata, Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK, mengatakan, jumlah agen itu direkrut oleh 17 bank. "Ada bank BUKU III, BUKU II, BPD (Bank Pembangunan Daerah) juga ada," ujarnya di Gedung OJK, Jumat (16/1).
BUKU adalah Bank Umum Kegiatan Usaha, klasifikasi bank berdasarkan tingkat modal inti.
Lucky mengatakan, agen yang telah direkrut bank untuk program branchles sbanking tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, sebagian besar agen tersebar di wilayah Indonesia bagian Timur. "Mereka sudah dapat izin dan agen sudah beroperasi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, branchless banking merupakan layanan perbankan tanpa kantor melalui telepon seluler (ponsel).
Bank menggandeng agen atau perantara jasa keuangan agar bisa menjangkau masyarakat yang belum memiliki rekening atau terkendala akses jasa perbankan (unbanked people).
Dalam tiga tahun ke depan, OJK berharap jumlah agen bisa mencapai 100.000 ribu.
Branchless banking diharapkan bisa membuka akses jasa perbankan kepada unbanked people.
Berdasarkan data Bank Dunia, pada 2011 jumlah penduduk Indonesia usia dewasa yang memiliki rekening hanya 20% dari jumlah penduduk.