Bisnis.com, JAKARTA--Para pelaku industri perbankan Tanah Air diminta untuk menurunkan bunga kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan besaran bunga kredit sektor UMKM yang ditetapkan oleh bank-bank saat ini dinilai sangat tinggi dan membebani para pengusaha kecil.
"Bagaimana pengusaha bisa berkembang kalau bunganya tinggi? Beban bunga kredit untuk UMKM tinggi," ucapnya kepada Bisnis.com, Rabu (4/2/2015).
Sarman menuturkan pengusaha UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Tanah Air yang harus didukung, antara lain dengan diberikan keringanan bunga kredit, bukan dengan dibebani bunga yang tinggi.
"Pengusaha UMKM ini harus dibantu, jangan dipersulit dengan beban bunga kredit," kata Sarman.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan SBDK mikro yang ditawarkan kalangan perbankan nasional pada November 2014 berkisar 6,25%-22,50%. Besaran tersebut terpantau jauh diatas kisaran SBDK kredit korporasi yaitu sebesar 6,25%-15,73%.
Dalam data BI tersebut, Bank of China Limited tercatat menawarkan SBDK mikro termurah atau sebesar 6,25%. Sedangkan, SBDK mikro tertinggi atau sebesar 22,5% ditawarkan PT Bank Mutiara Tbk.