Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Relokasi ke Jateng, Industri Asuransi Bidik Premi Naik 60%

Industri asuransi di Jawa Tengah tahun ini membidik pertumbuhan premi diangka 60% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seiring dengan masuknya industri garmen dan industri padat karya lainnya di wilayah ini.
Semakin banyak industri yang masuk ke Jateng, makin banyak pula orang yang butuh rumah. /Bisnis.com
Semakin banyak industri yang masuk ke Jateng, makin banyak pula orang yang butuh rumah. /Bisnis.com

Bisnis,com, SEMARANG—Industri asuransi di Jawa Tengah tahun ini membidik pertumbuhan premi diangka 60% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seiring dengan masuknya industri garmen dan industri padat karya lainnya di wilayah ini. 

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Jawa Tengah Ridwansyah Manurung menyatakan jumlah industri asuransi di Jateng mencapai 69 perusahaan. Dari jumlah tersebut, kata dia, tahun ini direncanakan akan ada berdiri dua industri asuransi di wilayah ini. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) pada November 2014 mencatatkan total aset meningkat 12,84% dibandingkan Desember 2013 menjadi Rp1.514,6 triliun. 

Penguasaan aset terbesar IKNB terdapat pada industri perasuransian sebesar Rp772,7 triliun yang diikuti perusahaan pembiayaan sebesar Rp435,9 triliun, dana pensiun sebesar Rp186,1 triliun, lembaga jasa keuangan khusus senilai Rp114,9 triliun dan industri jasa penunjang senilai Rp4,9 triliun.

Ridwansyah mengatakan secara nasional aset industri Jateng berkontribusi sekitar 40% atau Rp309 triliun dari aset perasuransian nasional diangka Rp772,7 triliun. 

“Secara angka pastinya kami belum petakan. Namun untuk target pertumbuhan premi, tahun ini kami targetkan naik 60%,” paparnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/2/2015). 

Ridwansyah mengatakan beralihnya industri garmen ke Jateng membuat bisnis sektor properti menggeliat. Kesempatan itu, kata dia, yang dimanfaatkan industri asuransi untuk siap menanggung asuransi dari sektor tersebut. 

“Semakin banyak industri yang masuk ke Jateng, makin banyak pula orang yang butuh rumah. Nah, kami akan bisa menggarap di situ,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper