Bisnis.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo meminta PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (Persero), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Badan Pengelola Keuangan Haji, dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah menginvestasikan dana yang dikelolanya pada sektor yang menguntungkan.
Jokowi menuturkan lembaga pengelola keuangan tersebut harus mulai menginvestasikan dana yang dikelolanya, agar dapat memperoleh margin yang lebih besar.
Saat ini, lembaga pengelola keuangan di negara lain pun lebih memilih untuk menginvestasikan dana yang dikelolanya, dibandingkan dengan menyimpannya dalam bentuk deposito.
“Kalau mau aman memang dapat disimpan dalam bentuk deposito, tetapi kalau hanya didepositokan itu tidak perlu ada manajer,” katanya di Istana Bogor, Senin (16/2/2015).
Presiden menuturkan keempat lembaga pengelola keuangan tersebut dapat memilih sektor infrastruktur, pelabuhan, dan properti untuk menghindari kerugian. Dengan begitu, dana yang dikelolanya dapat lebih produktif dan digunakan untuk mengembangkan lembaganya.
Menurutnya, Taspen, BPJS, Badan Pengelola Dana Haji,mdan LPDB KUMKM, memiliki potensi besar untuk meniru langkah yang telah dilakukan oleh negara tetangga tersebut. Tabungan haji di negara tersebut bahkan telah dikelola dengan menginvestasikannya ke sektor yang lebih produktif.
“Menteri dan perdana menterinya mengatakan kepada saya kalau 90% tabungan haji diinvestasikan pada kebutuhan rakyat yang memiliki keuntungan kebih besar dibandingkan dengan didepositokan,” ujarnya.
Perkebunan sawit, pembangunan jalan, pelabuhan, dan bandar udara menjadi proyek yang selalu dilirik untuk menginvestasikan dana dari masyarakat itu.