Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Bunga Perbankan 2014 Melonjak

Sepanjang 2014, beban bunga industri perbankan mengalami peningkatan yang signifikan. Beban bunga mengalami peningkatan sebesar 39,5% menjadi Rp186,6 triliun pada 2014 dari tahun sebelumnya senilai Rp133,7 triliun.
Kinerja industri perbankan 2013 dan 2014. / Bisnis
Kinerja industri perbankan 2013 dan 2014. / Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2014, beban bunga di industri perbankan mengalami peningkatan yang signifikan.
 
Beban bunga mengalami peningkatan sebesar 39,5% menjadi Rp186,6 triliun pada 2014 dari tahun sebelumnya senilai Rp133,7 triliun.
 
Junior Sub Manager-Banking System and Systematic Risk Analyst Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Totong Sudarto mengatakan peningkatan beban bunga yang tertinggi terjadi pada kelompok bank menengah dengan pertumbuhan sebesar 43,4% dari Rp11,1 triliun menjadi Rp16 triliun.
 
"Peningkatan beban bunga yang tinggi ini dikonfirmasi dengan data yang kami pantau di mana profil sensitive funding pada bank menengah mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan kelompok bank lainnya," ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (9/3/2015).
 
Pada kelompok bank menengah, lanjutnya, porsi sensitive funding meningkat dari 30% pada Desember 2013 menjadi 56% pada Desember 2014.
 
Totong menilai perubahan yang signifikan pada segmen bank menengah ini menggambarkan intensitas persaingan dalam perebutan dana sangat tinggi.
 
Beban bunga bank kecil mengalami pertumbuhan sebesar 2,8% dari Rp11,5 triliun menjadi Rp14,3 triliun pada 2014. Pada bank besar, pertumbuhan beban bunga sebesar 45,2% menjadi Rp156,3 triliun dari 2013 senilai Rp111,1 triliun.
 
Dia menambahkan selain beban bunga yang mengalami peningkatan, pendapatan bunga industri perbankan pun bertumbuh sebesar 22,4% atau hanya naik Rp81,7 triliun dari Rp364,7 triliun menjadi Rp446,4 triliun.
 
"Peningkatan beban bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga disebabkan oleh likuiditas perbankan yang ketat," tutur Totong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper