Bisnis.com, DENPASAR--Kantor Otoritas Jasa Keuangan Bali meminta manajemen bank perkreditan rakyat mampu menerapkan sistem pengawasan internal andal dan efektif, serta dapat mengoptimalkan peran pengawas tersebut.
Kepala Kantor OJK Bali Zulmi menegaskan keberadaan satuan pengawas internal (SPI) dapat mencegah pelanggaran secara dini terhadap prinsip kehati-hatian dan penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku.
"SPI merupakan garda terdepan bank dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan intern selain fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris," ujarnya dalam workshop SPI di Denpasar, Rabu (1/4/2015).
Sebanyak 138 orang perwakilan bank perkreditan rakyat (BPR) di seluruh Bali hadir dalam workshop yang diadakan bekerja sama dengan DPD Perbarindo Bali tersebut.
Penyelenggaraan kegiatan ini sejalan dengan fungsi OJK yaitu melakukan pengaturan dan pengawasan terintegrasi terhadap seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan yang salah satunya dengan memberikan informasi dan edukasi.
Zulmi menegaskan workshop ini merupakan langkah nyata pengawasan preventif dengan tujuan memberikan pemahaman kepada petugas SPI BPR di Bali.
Lebih lanjut dijelaskan BPR dalam operasionalnya harus mampu menutupi kelemahan-kelemahan hingga upaya pencegahan fraud, perencanaan dan pemeriksaan yang efektif, penyusunan laporan serta pemantauan tindak lanjut pemeriksaan.
SPI bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan audit, mengevaluasi prosedur yang ada untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran bank dapat tercapai secara optimal.
Selain itu, melakukan audit atas efektivitas semua tingkatan manajemen dalam pengelolaan sumber daya dan ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku.
“Upaya manajemen BPR di wilayah Bali dalam meningkatkan sistem pengendalian intern bank di antaranya melalui penetapan kebijakan dan prosedur yang tepat serta komitmen untuk meningkatkan peran SPI, patut kita apresiasi dan berikan penghargaan yang setinggi-tingginya” tuturnya.
