Bisnis.com, JAKARTA - Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) mencatat peningkatan tipis laba pada tahun lalu, akibat penggunaan jasa konsultan aktuaria yang menambah beben biaya.
Direktur Utama Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) Sunyata Wangsadarma menyatakan laba perusahaannya tahun lalu naik tipis 3,06% disebabkan kewajiban penggunaan konsultan aktuaria pada setiap perusahaan sehingga menambah beban usaha.
Hal itu berdasarkan amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53 Tahun 2012, seluruh perusahaan asuransi umum diwajibkan memiliki aktuaris mulai awal tahun 2015.
“Aktuari yang buat kenaikan laba kita tipis karena (biaya) risetnya itu gede,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, (2/4/2015).
Pada 2013, beban usaha AHAP mencapai Rp38 miliar dan melonjak menjadi Rp50 miliar sepanjang tahun lalu. Meski demikian, pendapatan perusahaan terkerek akibat premi bruto naik 20,9% menjadi Rp335,1 miliar dari tahun sebelumnya Rp277 miliar.
Sunyata optimistis AHAP dapat mencapai kenaikan laba yang lebih tinggi pada tahun ini.
Secara keseluruhan, mayoritas emiten perusahaan asuransi mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal IV/2014 (year on year-yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan rerata pertumbuhan mencapai 49,9%.
Sepuluh emiten asuransi jenis umum tersebut mencetak total laba sebesar Rp2,2 triliun sepanjang 2014 atau meningkat 20,2% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,83 triliun.
