Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BPD DIY Naik 21%

PT Bank Pembangunan Daerah DIY mencatatkan laba sebelum pajak senilai Rp211 miliar sepanjang 2014 atau tumbuh 21,1 % dari capaian laba 2013.
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta/uq.edu.au
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta/uq.edu.au

Bisnis.com, SEMARANG—PT Bank Pembangunan Daerah DIY mencatatkan laba sebelum pajak senilai Rp211 miliar sepanjang 2014 atau tumbuh 21,1 % dari capaian laba 2013.

Bank milik daerah ini juga mencatatkan pertumbuhan kinerja yang menggembirakan selama kurun waktu lima tahun terakhir. Hal itu tampak dari rerata pertumbuhan aset 17,51% per tahun, kenaikan DPK mencapai 21,25%, pertumbuhan kredit 21,81%, dan rata-rata laba tumbuh 15,55% per tahun.

Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan sejauh ini BPD DIY dapat mencapai pertumbuhan laba yang cukup menggembirakan dengan mencapai kinerja yang baik. Selanjutnya, perseroan akan terus optimistis bertekad mencapai kinerja unggulan secara berkelanjutan.

Pencapaian laba yang diperoleh sekitar Rp211 miliar, ujarnya, akan disetorkan kepada Pemerintah Daerah DIY dan pemerintah kabupaten/kota di wilayah provinsi setempat.

Menurutnya, berdasarkan Peraturan Daerah DIY No. 2 Tahun 1993 menyatakan 60 % dari laba setelah pajak disetorkan kembali secara proporsional kepada Pemda DIY dan pemerintah kota/kabupaten se-DIY sebagai deviden.

Bambang memaparkan dividen untuk pemprov dan pemda di DIY merupakan kontribusi BPD terhadap pendapatan asli daerah (PAD) guna mendukung kemajuan perekonomian dan pembangunan wilayah.

“Ke depan, kami akan mengacu kepada permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai pembatasan dividen sebesar 30% yang bakal dilaksanakan secara bertahap,” papar Bambang kepada Bisnis, Selasa (7/4).

Dengan pembagian dividen lebih sedikit dari setoran modal, kata Bambang, maka BPD tidak selalu menggantungkan peningkatan modal dari setoran pemerintah daerah selaku pemegang saham.

Kesepakatan tersebut secara resmi juga telah diputuskan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) tahun buku 2014 oleh jajaran BPD DIY pada Kamis (26/3) yang dipimpin langsung Komisaris Utama Ainun Na’im dan dihadiri seluruh wakil pemegang saham, termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sementara itu, pertumbuhan kinerja juga tampak pada penyaluran kredit yang menembus Rp5,19 triliun atau tumbuh 26,77% selama 2014, dengan total aset mencapai Rp7,82 triliun dengan pertumbuhan 19,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk DPK [dana pihak ketiga] 2014 mencapai Rp6,37 triliun atau tumbuh 16,25% dibanding 2013,” ujarnya.

Menurut Bambang, kinerja BPD DIY untuk menekan kredit macet cukup berhasil dengan pencapaian non performing loans (NPL) hanya 0,91%, jauh di bawah standar Bank Indonesia 5%.

Dalam RUPS, jajaran direksi dan komisaris melaporkan hasil audit yang dilakukan KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil, menyatakan laporan keuangan Bank BPD DIY per 31 Desember 2014 menyajikan secara wajar dalam hal yang material, hasil usaha serta arus kas telah sesuai standar akuntansi keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper