Bisnis.com, MEDAN - Tingkat non performing loan (NPL) kredit usaha mikro, kecil, dan menengah di Sumut pada Januari 2015 memburuk dibandingkan dengan kondisi pada akhir tahun lalu. Rerata NPL kredit UMKM mencapai 5,62% dari posisi Desember 2014 5,15%.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut, seluruh NPL untuk ketiga segmen usaha UMKM mengalami peningkatan dibandingkan dengan NPL pada Desember 2014.
"NPL usaha mikro meningkat menjadi 4,47% dari 4,4%, usaha kecil menjadi 6,52% dari 6,05%, dan usaha menengah menjadi 5,51% dari 4,87%," rinci Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut Difi A. Johansyah, Rabu (8/4/2015).
Kendati demikian, pertumbuhan penyaluran pada Januari 2015 sedikit meningkat dari akhir tahun lalu yakni 16,21%. Adapun, pangsa kredit UMKM mencapai 27,28%.
Sebelumnya, Difi masih optimistis pertumbuhan penyaluran kredit UMKM di Sumut sepanjang tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Industri keatif dia nilai akan menopang pertumbuhan tersebut.
Adapun, per Januari 2015, penyaluran kredit UMKM mencapai total Rp44,93 triliun. Pangsa kredit usaha menengah masih mendominasi 45% atau Rp20,49 triliun, diikuti usaha kecil 33,43% atau Rp15,02 triliun dan usaha mikro 20,97% atau Rp9,42 triliun.' []