Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia siap melakukan penyempurnaan transaksi lindung nilai cross currency swap (CCS).
Direktur Task Force Financial Deepening Bank Indonesia Nanang Hendarsyah mengungkapkan bank sentral sedang mempersiapkan regulasi terkait transaksi derivatif.
"CCS bukan sesuatu yang baru, akan tetapi kami akan menyempurnakan regulasi dan payung peraturan," ungkapnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Bank Indonesia mencatatkan pendalaman pasar keuangan Indonesia tergolong rendah di kawasan Asia. Adapun turnover pasar valas Indonesia hanya 0,6% terhadap produk domestik bruto (PDB), sedangkan Filipina, Thailand, Malaysia dan Korea masing-masing 1,4%, 3,5%, 3,7% dan 4,8%.
Berdasarkan surveri komposisi pendapatan pelaku usaha Indonesia pada semeter I/2014, pelaku hedging mencapai 26,5%, utang luar negeri 26,5% non hedging pendapatan ekspor-valas dan 47% non hedging pendapatan rupiah.