Bisnis.com, JAKARTA - Bank badan umum milik negara (BUMN) berkomitmen untuk memberikan lindung nilai atau hedging senilai US$7,8 miliar atau Rp101,4 triliun kepada perusahaan pelat merah maupun swasta.
Bank pelat merah tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan perseroan berencana untuk memberikan fasilitas hedging sepanjang tahun ini senilai US$3 miliar.
"Delapan korporasi sudah mulai hedging, ekspektasi volume hedging 2015 senilai US$3 miliar, jumlah BUMN yang ditargetkan untuk difasilitasi tahun ini ada 10 masih konservatif, kita akan pelan," ujar di Gedung BI, Rabu (13/5/2015).
Fasilitas hedging ini, lanjutnya, memperkuat perusahaan BUMN menghadapi tekanan volatilitas rupiah dan secara nasional dapat memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan perseroan menargetkan bisa memberikan fasilitas lindung nilai kepada sembilan perusahaan pelat merah senilai US$3 miliar sepanjang tahun ini.
"Nanti corporate swasta hedging US$1,5 miliar dan BUMN US$1,5 miliar. 50:50 untuk corporate dan BUMN," ucapnya.
Sementera itu, Bank BRI juga akan memberikan fasilitas hedging. Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menuturkan BRI akan memberikan fasilitas hedging kepada 12 BUMN sebesar US$1,8 miliar tahun ini.
"Rencananya kami akan beri US$1,4 miliar ke BUMN dan swasta US$400 juta. Total BUMN yang diberi fasilitas rencananya 12 BUMN di tahun ini," katanya.