Bisnis.com, JAKARTA – Opsi pinjaman perbankan khususnya joint financing masih menjadi sumber pendanaan utama industri multifinance sepanjang kuartal I/2015 kendati sejumlah perusahaan berupaya melakukan diversifikasi.
Mengutip data Bank Indonesia (14/5), outstanding pinjaman bank oleh multifinance mencapai Rp244,5 triliun. Rinciannya, outstanding pinjaman bank dalam negeri mencapai Rp131,62 triliun sedangkan bank asing Rp112,95 triliun.
Sementara itu, penerbitan obligasi masih belum melampaui pinjaman perbankan. Pada kuartal I/2015, outstanding obligasi mencapai Rp51,7 triliun. Adapun, pinjaman subordinasi lokal dan asing berjumlah Rp537 miliar.
Beberapa perusahaan yang mengandalkan skema joint financing, ialah PT Mandiri Tunas Finance (MTF), PT Wahana Ottomitra Multiartha (PT Wom Finance) Tbk., dan PT Verena Multi Finance Tbk.
Ade Cahyo Nugroho, Direktur Keuangan MTF menyatakan mayoritas kebutuhan pendanaan perusahaannya sebesar Rp20 triliun pada tahun ini masih akan dipasok oleh induk perusahaan, Bank Mandiri.
“Dari bank Mandiri sekitar 70-80%. Kami masih butuh Rp5 triliun lagi, 80% dari bilateral loan. Terbaru kami dapat dari Bank KEB Hana Indonesia ratusan miliar,” katanya seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (15/5/2015).
Zacharia Susantadiredja, Direktur Keuangan WOM Finance menyatakan dari total kebutuhan dana sebesar Rp6,6 triliun tahun ini, sekitar 60% masih akan ditutup oleh pembiayaan bersama dengan induk usahanya, Bank Internasional Indonesia (BII).
Dia mengatakan untuk 40% sisanya, pihaknya akan mendiversifikasikan sumber pendanaan dengan menerbitkan obligasi karena dinilai lebih murah untuk biaya dana. Sampai akhit tahun, pihaknya berencana menerbitkan obligasi penawaran umum berkelanjutan II dengan limit sekitar Rp4 triliun-Rp5 triliun pada semester II/2015.
Adapun, WOM Finance telah memperoleh pinjaman dari Bank DBS Indonesia sekitar Rp200 miliar serta Bank Panin sebanyak Rp500 miliar. Meski demikian, Zacharia mengatakan pihaknya masih membutuhkan pinjaman bank dalam negeri sekitar Rp500 miliar-Rp700 miliar.
“Akan pinjam dari bank dalam negeri. belum tahu dari mana, masih akan dicari,” ujarnya.
Direktur Operasional dan Keuangan Verena Multi Finance Andi Harjono mengatakan Bank Panin, selaku induk usaha masih akan memegang porsi dominan dalam sumber pendanaan perusahaan tahun ini.
“Bank masih memegang porsi dominan dalam sumber pendanaan kami karena Verena Multi Finance adalah anak perusahaan Bank Panin, tapi porsi obligasi juga cukup besar,” katanya.
Saat ini, Andi mengatakan pihaknya sedang mengkaji pinjaman perbankan lain Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ganesha. Adapun, pihaknya berencana untuk merilis medium term note (MTN) dan rights issue di kisaran Rp200 miliar-Rp300 miliar sebelum semester II/2015.