Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. siap menggelontorkan kredit infrastruktur senilai RP46 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan kredit infrastruktur akan dikucurkan untuk mendanai proyek-proyek milik perusahaan pelat merah.
"Sekitar Rp46 triliun untuk beberapa tahun," ungkapnya saat ditemui Bisnis.com di sela peresmian Pelabuhan Terminal Teluk Lamong di Surabaya akhir pekan lalu.
Pada tahun ini saja, emiten berkode saham BBNI tersebut mengalokasikan dana Rp30 triliun-Rp35 triliun untuk kredit infrastruktur. BNI menargetkan pencairan kredit sebesar 14%-15% dengan posisi kredit saat ini sebesar Rp269 triliun.
Proyek-proyek infrastruktur BUMN yang akan dibiayai oleh BNI a.l. pembangkit listrik, pelabuhan, jalan tol, hingga transmisi.
Sebelumnya, BNI bersama tiga bank nasional memberikan fasilitas kredit sindikasi senilai Rp2,06 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Railink untuk mendanai pembangunan sarana dan prasarana kereta api Bandara Soekarno Hatta.
Adapun keempat bank tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dalam sindikasi ini, BNI menyalurkan dana senilai Rp515 miliar.
Selain itu, berdasarkan data Bisnis, BNI menargetkan pemberian kredit infrastruktur di sektor kemaritiman sebesar Rp1,6 triliun pada tahun ini.