Bisnis.com, DENPASAR -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan Tabungan BNI Pandai yang dapat dibuka melalui Agen BNI 46 yang merupakan agen program Laku Pandai di BNI serta peluncuran ini dilaksanakan di kelurahan Kolo, kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat pada Senin, 8 Juni 2015.
Peluncuran produk tabungan ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan BNI terhadap program Laku Pandai atau layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif sebagai konsep brachless banking yang digagas oleh OJK.
Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI mengungkapkan, BNI memulai program ini dari kawasan Bima karena tingkat literasi keuangan masyarakat di sekitar lokasi tersebut relatif masih terbatas namun minat dan antusias masyarakat terhadap program Laku Pandai cukup tinggi.
“Peluncuran Tabungan BNI Pandai di Bima ini sebagai salah satu tempat implementasi Laku Pandai yang dipilih di kawasan Indonesia bagian timur. Kami berniat mengembangkan agen Laku Pandai di kawasan Indonesia bagian Timur dan setelah Bima tempat lain untuk Laku Pandai ini adalah Mataram, Nusa Tenggara Barat dan Kupang, Nusa Tenggara Timur sehingga jasa transaksi perbankan BNI kini dapat dinikmati masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank secara langsung,” terangnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (8/6/2015).
Dia menambahkan, produk ini pada tahap awal adalah berupa tabungan yang merupakan produk tabungan (basic saving account) yang memiliki beberapa fitur produk seperti dapat dimiliki oleh perorangan dalam mata uang rupiah dan memperoleh bunga.
“Jasa perbankan yang dapat dilayani oleh Agen BNI 46 pada tahap awal adalah pembukaan rekening, setor tunai, dan tarik tunai tabungan BNI Pandai juga didukung oleh jaringan real time online untuk mempermudah akses bagi masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, keunggulan sistem yang dikembangkan BNI di Laku Pandai ini adalah adanya pilihan menggunakan web-base dan atau EDC Mini ATM sebagai media transaksi bagi agen.
“Kami harap Laku Pandai menjadi peluang untuk mengembangkan basis nasabah dan channel distribution selain kantor cabang karena konsep dasar Laku Pandai adalah menyediakan layanan perbankan tanpa kantor cabang. Untuk kedepannya fitur produk akan dikembangkan ke produk-produk yang telah dicanangkan OJK seperti kredit atau pembiayaan mikro, dan asuransi mikro,” imbuhnya.
Dia menegaskan, BNI menargetkan dapat menjalin kerja sama dengan 3.000 agen perorangan serta badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia hingga Desember 2015. Dengan adanya agen yang menjadi representasi dari bank, manfaat yang diperoleh BNI adalah BNI memiliki perpanjangan tangan untuk peningkatan akses ke calon nasabah hingga pelosok sekaligus dapat mempercepat pertumbuhan tingkat literasi keuangan sebagai program inklusi keuangan. Para agen Laku Pandai akan memperkaya jaringan outlet BNI yang hingga 31 Maret 2015 telah memiliki 1.772 outlet.
Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengungkapkan, program Laku Pandai merupakan bentuk inovasi penyediaan infrastruktur layanan jasa keuangan untuk menjangkau kelompok masyarakat kurang beruntung di pedesaan dan daerah terpencil.
“Hingga saat ini sudah ada enam bank, termasuk juga BNI yang mengikuti program Laku Pandai ini dan diharapkan 11 bank lain yang sudah merencanakan ikut dalam program ini dapat segera merealisasikannya tahun ini bersama-sama membuka akses keuangan ke masyarakat untuk meningkatkan kesejateraan mereka,” terangnya.