Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perusahaan multifinance menargetkan penghimpunan dana jumlah besar yang bersumber dari kredit sindikasi perbankan dapat selesai pada akhir bulan ini.
Pasalnya, pendanaan itu akan digunakan untuk menunjang modal kerja pembiayaan pada semester II/2015. Salah satu multifinance yang tengah memproses finalisasi sindikasi perbankan ialah PT Buana Finance Tbk.
Anthony Muljanto, Direktur Keuangan Buana Finance, mengatakan jumlah minimal sindikasi yang diperlukan mencapai US$65 juta. Angka itu bisa saja ditingkatkan menjadi US$100 juta dengan mempertimbangkan permintaan pasar.
“Kalau bisa sebelum akhir bulan ini bisa closing. Kalau peminatnya lebih, bisa ditingkatkan menjadi US$100 juta” katanya, (9/6/2015).
Anthony mengatakan pihaknya telah menunjuk Bank Standard Chartered sebagai lead arranger. Meski demikian, dia belum mau menyebutkan beberapa bank yang tergabung dalam sindikasi multilateral itu.
“Belum bisa diumumkan karena mereka [bank terkait] belum memberikan keputusan final. Namun pihak Standard Chartered tidak hanya mengajak bank lokal, tetapi juga bank luar,” ujarnya.
Sepanjang tahun ini, Anthony mengatakan pihaknya membutuhkan pendanaan sebesar Rp3 triliun untuk pembiayaan yang masih didominasi lini bisnis sewa guna usaha.
Dari jumlah itu, pemenuhan Rp1,1 triliun dipenuhi melalui ekuitas perusahaan sedangkan Rp1,9 triliun sisanya dipenuhi melalui sumber pendanaan, dari pinjaman perbankan maupun penerbitan medium term notes (MTN).
Gunawan, Wakil Presiden Direktur PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI), mengatakan beberapa bank telah memberikan komitmen untuk memberikan kredit sindikasi perbankan sebesar US$200 juta sampai saat ini.
Jumlah itu bertambah dari target awal yang dicanangkan IMFI. Sebelumnya, Gunawan menargetkan perusahaannya mendapat pinjaman kredit US$100 juta pada akhir bulan ini melalui serangkaian roadshow yang dilakukan, dari Singapura, Taiwan hingga Tokyo.
“Ada beberapa bank yang baru akan memberikan komitmen partisipasinya minggu depan. Signing tetap kami harapkan bisa di minggu keempat Juni ini,” ujarnya kepada Bisnis, (7/6/2015).
Selain akan digunakan untuk menunjang bisnis pembiayaan tahun ini yang ditargetkan mencapai Rp5,6 triliun, pinjaman itu juga untuk mendukung bisnis pembiayaan pada awal tahun depan.
Pihaknya telah menujuk CTBC Bank, Mizuho Bank dan Oversea-Chinese Banking Corp sebagai lead arranger pinjaman bertenor tiga tahun itu.