Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LTV DIRELAKSASI, Multifinance Ekspansi Pembiayaan Syariah

Kalangan pelaku multifinance gencar melakukan ekspansi bisnis syariah di tengah rencana regulator merelaksasi loan to value (LTV) syariah dalam waktu dekat.
Bess Finance./bess.co.id
Bess Finance./bess.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pelaku multifinance gencar melakukan ekspansi bisnis syariah di tengah rencana regulator merelaksasi loan to value (LTV) syariah dalam waktu dekat.

Salah satu perusahaan yang berharap mampu mengambil keuntungan terhadap rencana tersebut adalah PT Bentara Sinergies Finance (BESS Finance). Hingga saat ini, kontribusi syariah mencapai 40% dari total pembiayaan.

“Tentu dengan adanya rencana regulator itu, kami akan terbantu. Selain bertumpu pada pembiayaan kendaraan bermotor, unit syariah BESS Finance juga melakukan pembiayaan umrah,” kata Presiden Komisaris BESS Finance Benny Wennas di Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Namun, dirinya mengaku proporsi pembiayaan umrah belum banyak karena segmen itu baru digarap tahun ini. Akan tetapi, Benny meyakini potensi pembiayaan umrah semakin signifikan dalam beberapa tahun ke depan mengingat Islam merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia.

Tidak hanya itu, inovasi produk syariah tidak hanya berhenti pada pembiayaan kendaraan bermotor dan umrah. Dalam waktu dekat, BESS Finance berencana untuk melakukan kerja sama dengan Nahdlatul Ulama terkait dengan pembiayaan.

“Belum bisa dibeberkan pembiayaan apa yang akan kami lakukan. Intinya, kami akan bertemu dengan beberapa sejumlah tokoh NU,” ungkapnya.

Dari segi pendanaan, BESS Finance telah menjalin kerja sama dengan berbagai perbankan syariah, salah satunya adalah PT Bank Muamalat. Baru-baru ini, BESS Finance mendapatkan suntikan pinjaman dari Bank Muamalat senilai Rp200 miliar.

“Semuanya akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Setelah ini, kami akan melakukan pinjaman dengan Bank Panin Syariah.” tuturnya.

Di lain pihak, usaha bisnis pembiayaan CT Corp juga berencana meningkatkan kontribusi syariahnya hingga 40% tahun ini. Hal tersebut dipicu oleh potensi pembiayaan syariah yang terus mencatatkan kinerja signifikan di daerah.

Adapun, bisnis pembiayaan CT Corp meliputi PT Mega Finance, PT Mega Auto Finance (MAF), dan PT Mega Central Finance (MCF).

“Rencana Otoritas Jasa Keuangan [OJK] terkait relaksasi LTV syariah juga berdampak, tetapi poin utamanya kami melihat potensi syariah ini cukup bagus di daerah,” kata Presiden Direktur Bisnis Pembiayaan CT Corp Wiwie Kurnia. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper