Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satu Lagi, Bank Nasional Dicaplok Pemodal Asing

Shinhan Bank, bank dengan aset terbesar ketiga di Korea Selatan mengungkapkan telah mengambil alih 75% saham PT Centratama Nasional Bank, sebuah bank berbasis di Surabaya.
Ilustrasi ATM Bank CNB/http://www.bank-cnb.co.id
Ilustrasi ATM Bank CNB/http://www.bank-cnb.co.id

Bisnis.com, JAKARTA --Shinhan Bank, bank beraset nomor tiga terbesar di Korea Selatan mengungkapkan telah mengambil alih 75% PT Centratama Nasional Bank, sebuah bank berbasis di Surabaya.

Akuisisi saham Bank CNB merupakan aksi lanjutan Shinhan untuk melebarkan ekspansi bisnis melalui jaringan internasional. Sebelumnya Shinhan telah mendapat izin untuk akusisi 40% saham PT Bank Metro Express senilai Rp700 miliar.

Dilansir dari kantor berita Yonhapnews dan Business Korea, Shinhan Bank berencana menggabungkan Bank CNB dan Bank Metro Express tahun depan untuk memperkuat operasional di wilayah Asia Tenggara setelah membeli tambahan 50% saham di Bank Metro Express akhir tahun ini.

Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyambut baik rencana Shinhan menggabungkan Bank CNB dengan Bank Metro Express. "Kami berharap mereka cepat menyampaikan ke OJK permohonan izin serta rencana untuk melakukan merger," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (1/7/2015).

Menurut Nelson, saat ini Shinhan baru menggenggam 40% saham Bank Metro Express. Namun, akuisisi saham Bank CNB memungkinkan Shinhan untuk melampaui batas maksimal pemilikan bank sebesar 40%. "Mereka bisa mengajukan dan pengawas dimungkinkan untuk mempertimbangkannya," ujar Nelson.

Per Maret 2015, Jumlah modal inti yang dimiliki Bank CNB mencapai Rp134,7 miliar sedangkan modal inti Bank Metro Expres mencapai Rp214,9 miliar. Tanpa tambahan modal, entitas hasil merger akan tetap berstatus bank umum kegiatan usaha (BUKU) I karena gabungan modal inti hanya mencapai Rp349,6 miliar.

Sementara itu, dari sisi aset, Bank CNB memiliki aset RP1,02 triliun sedangkan Bank Metro Express beraset Rp1,01 triliun sehingga hasil merger diestimasi akan memiliki aset sebesar Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper