Bisnis.com, JAKARTA--PT Victoria Insurance membidik perolehan premi bruto hingga Rp150 miliar pada tahun ketiga, setelah penawaran saham (initial public offering /IPO) dilakukan pada Oktober tahun ini.
Target kenaikan premi bruto tersebut akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun setelah IPO mulai dari Rp 70 miliar pada 2016, dan terus meningkat menjadi Rp80 miliar pada tahun kedua.
“Pada penawaran saham perdana ini, kami mematok dapat meraup setidaknya Rp30 miliar-Rp40 miliar. Dana segar nanti akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan kinerja perusahaan,” kata Technical Director Victoria Insurance Fatchurhuda di Jakarta, seperti diktip Bisnis.com, Selasa (7/7)..
Hingga saat ini, permodalan Victoria Insurance berkisar Rp100 miliar-Rp150 miliar. Angka tersebut, ungkapnya, masih kurang untuk memenuhi kebutuhan minimal cadangan likuiditas. Tidak hanya itu, beberapa rencana pengembangan perusahaan telah dianggarkan setelah IPO dilakukan.
Victoria Insurance sendiri berada dalam Grup Victoria yang terdiri dari perusahaan yang bergerak di jasa keuangan, perbankan, pertanian, dan perkebunan. Induk dari grup ini adalah PT Victoria Investama Tbk yang merupakan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang investasi.
“Proporsi bisnis grup hanya sekitar 20%, sisanya adalah di luar grup. Selain itu, lini bisnis kami masih mengandalkan segmen korporasi ketimbang ritel,” jelasnya.