Bisnis.com, JAKARTA—Jumlah bank yang tak mencapai target penyaluran kredit pada triwulan II/2015 meningkat.
Data Survei Perbankan Triwulan II/2015 yang dipublikasikan Bank Indonesia pada Jumat (10/7/2015) menunjukkan kalangan bankir yang mewakili 80% pangsa kredit secara nasional optimistis bakal mencatatkan peningkatan pertumbuhan pinjaman di kuartal III/2015.
Kendati demikian, survei tersebut merekam pertumbuhan kredit baru pada kuartal II/2015 tak setinggi periode yang sama tahun sebelumnya.
“Hal tersebut juga tercermin dari kenaikan presentase responden yang tidak mencapai target kredit dari 67,4% menjadi 73,3%,” tulis bank sentral dalam survei tersebut.
Adapun, penghambat utama tak tercapainya target tersebut disumbang rendahnya permintaan kredit baru pada triwulan II/2015.
Penyebabnya, kondisi usaha debitur belum membaik seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, perbankan juga mewaspadai terjadinya kenaikan risiko kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL), terutama pada kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI).
Survei Perbankan mencatat, pada Mei 2015, NPL KMK dan KI masing-masing tercatat sebesar 294% dan 2,81% atau mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,18% dan 0,25% dari Maret 2015.