Bisnis.com, SINGAPURA– Di tengah ekosistem pembayaran yang semakin kompleks hingga persaingan dompet digital lokal yang semakin populer, Visa mengumumkan rangkaian inovasi produk dan kemitraan strategis berbasis AI.
Adapun kemitraan strategis tersebut memungkinkan era baru pembayaran yang lebih fleksibel namun tetap aman. Chief Product and Strategy Officer Visa Jack Forestell menekankan AI akan secara signifikan mengubah cara konsumen di Asia Pasifik untuk mencari hingga pembelian produk.
Dalam hal ini, agen AI yang terintegrasi dalam platform populer dapat membantu membuat keputusan pembelian atas nama konsumen menggunakan 4,8 miliar kredensial Visa. Pergeseran tersebut seiring dengan tren industri, khususnya perusahaan fintech Asia Pasifik yang memprioritaskan inklusi keuangan.
Agen AI yang diaktifkan dalam platform diharapkan dapat memperluas akses sambil merampingkan transaksi. Dalam waktu dekat, agen AI bisa menjelajahi, memilih, membeli, dan mengelola transaksi atas nama pengguna. Oleh karena itu, kepercayaan dalam sistem pembayaran menjadi lebih penting dari sebelumnya.
“Dengan memadukan kekuatan jaringan global kami dan kepemimpinan dalam inovasi pembayaran di Asia Pasifik, kami meluncurkan produk dan solusi baru yang akan mentransformasi cara bertransaksi serta menghadirkan kepercayaan dan keamanan dalam pembayaran berbasis AI di seluruh kawasan,” jelasnyanya dalam acara Visa Asia Pacific Media Showcase di Singapura, Kamis (29/5/2025).
Solusi AI terbaru dari Visa memungkinkan mitra regional, termasuk platform AI, fintech, bank, dan merchant terhubung dengan cepat ke jaringan Visa untuk menghadirkan pengalaman pembayaran yang aman dan tanpa hambatan.
Baca Juga
Visa Intelligent Commerce: Era Baru Pembayaran di Asia Pasifik
Visa Intelligent Commerce menghadirkan rangkaian API terintegrasi dan program kemitraan komersial bagi platform AI. Hal tersebut memungkinakan para pengembang untuk menerapkan kapabilitas perdagangan berbasis AI dari Visa dengan aman dan berskala besar.
Dalam hal ini, Visa tengah menjajaki kolaborasi dengan Ant International, Grab, dan Tencent untuk memperluas transaksi berbasis AI melalui pengalaman pembayaran. Tiga perusahaan tersebut dapat menjadi contoh potensial untuk pengembangan model pembayaran berbasis AI.
Mengingat Grab menjadi aplikasi terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang menyediakan layanan transportasi, pengantaran makanan, pembayaran digital, dan layanan keuangan di delapan negara.
Kemudian, Tencent adalah perusahaan teknologi multinasional yang mengembangkan berbagai produk dan layanan digital, termasuk Weixin/WeChat, aplikasi super di Tiongkok.
Selama 25 tahun terakhir, jaringan global Visa telah memproses 3,3 triliun transaksi. Saat ini, Visa tengah mengembangkan standar dan kemampuan infrastruktur untuk mendukung perdagangan berbasis AI, membuka peluang baru bagi konsumen di Asia Pasifik.
T.R. Ramachandran, Head of Products and Solutions, Asia Pasifik, Visa, menjelaskan saat pembayaran global terus berevolusi, Visa menghadirkan inovasi yang mendukung masa depan transaksi pembayaran di Asia Pasifik.
“Kami percaya AI akan memainkan peran semakin besar dalam transaksi, dari pembelian rutin seperti memesan makanan hingga transaksi kompleks seperti pemesanan tiket atau perjalanan.
Dengan menggabungkan kapabilitas AI dan infrastruktur pembayaran terpercaya dari Visa, diharapkan dapat mempermudah bagi konsumen, merchant, hingga pelaku bisnis