Bisnis.com, JAKARTA--Meski beberapa lini andalan mengalami penurunan pada paruh awal tahun ini, PT Asuransi Sinar Mas belum berniat untuk mengoreksi target pendapatan premi bruto pada tahun ini.
Per semester I/2015, ASM membukukan premi bruto senilai Rp3 triliun dari target sepanjang tahun sebesar Rp5,1 triliun.
“Kenaikan sangat tipis sekitar 3% dari Rp2,92 triliun pada semester I/2014 [year-on-year]. Beberapa menunjukkan penurunan, termasuk lini andalan ASM yakni asuransi kesehatan,” kata Direktur Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi M.M. Samosir di Jakarta, Minggu (12/7).
Adapun, pertumbuhan tertinggi dipimpin oleh sektor marine hull menjadi Rp36 miliar. Kendati bertumbuh signifikan, nilai premi yang dikumpulkan marine hull masih kalah jauh dibandingkan asuransi properti, mobil, asuransi kesehatan, dan motor.
Jika dirinci, premi bruto asuransi properti senilai Rp1,4 triliun, mobil Rp465 miliar, asuransi kesehatan Rp384 miliar, dan sepeda motor Rp220 miliar. Sebaliknya, asuransi marine cargo justru terkoreksi 25% menajdi 138 miliar pada periode yang sama.
Menurutnya, perlambatan ekonomi juga membuat renewal ratio produk asuransi individu menjadi lebih lama. Sebelumnya, rata-rata renewal ratio polis asuransi individu adalah tiga bulan, sedangkan saat ini waktu renewal bisa lebih dari tiga bulan.
“Ini memang hambatan pada tahun ini karena ekonomi melambat sehingga belanja masyarakat juga terkoreksi. Tetapi, kami sudah pasang target ekspansif pada semester kedua tahun ini,” tambahnya.
Setelah resmi ditunjuk oleh induknya yakni PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) sebagai entitas utama, ASM tengah mempersiapkan sejumlah hal mulai dari koordinasi, sertifikasi, dan pelatihan di lingkungan kongLomerasi Sinar Mas.