Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buka Kantor Perdana, BPD Bali Lebarkan Sayap ke Mataram

Bank Pembangunan Daerah Bali resmi melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka kantor cabang pertama di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Asisten II Setda NTB Lalu Gita Ariyadi memotong pita peresmian Kantor Cabang BPD Bali di Mataram, NTB disaksikan Dirut BPD Bali Made Sudja, Kepala OJK NTB Yusri (batik cokelat), dan Kepala Perwakilan BI NTB Prijono (baju putih berdasi)./Bisnis.com-Feri Kristianto
Asisten II Setda NTB Lalu Gita Ariyadi memotong pita peresmian Kantor Cabang BPD Bali di Mataram, NTB disaksikan Dirut BPD Bali Made Sudja, Kepala OJK NTB Yusri (batik cokelat), dan Kepala Perwakilan BI NTB Prijono (baju putih berdasi)./Bisnis.com-Feri Kristianto

Bisnis.com, DENPASAR--Bank Pembangunan Daerah Bali resmi melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka kantor cabang pertama di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

‎Dirut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali I Made Sudja menegaskan kehadiran di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mendukung pembangunan daerah setempat. Menurutnya, keputusan itu diambil‎ didasari oleh potensi bisnis yang cukup menjanjikan salah satunya keberadaan Kawasan Mandalika.

Daerah ini juga dinilai sangat prospektif dengan diperkirakan terdapat sekitar 36.000 orang warga Bali. Bank yang sahamnya dimiliki 10 pemda di Bali ini ingin terlibat menyokong pembangunan daerah apakah dalam bentuk sindikasi ato pembiayaan bank lain

"Ini murni bisnis, kalau sekian persen saja masyarakat Bali di NTB menempatkan dananya di kami, saya rasa akan menyumbang signifikan," jelasnya di Denpasar, Sabtu (11/7/2015).

Peresmian dilaksanakan di Mataram, Kamis (9/7/2015), dan dihadiri direksi dan komisaris BPD Bali, Wakil Ketua DPRD NTB Mahalli Fikri, Asisten II Setda NTB Lalu Gita Ariyadi, Kepala OJK NTB Yusri, dan Kepala Perwakilan BI NTB Prijono.

Lebih lanjut dijelaskan pembukaan cabang pertama di luar Bali sudah dipersiapkan sejak lama berdasarkan hasil kajian dari Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.  Melihat potensinya yang sangat besar, kendati di kajian menyebutkan investasi di Mataram akan kembali setelah 5 tahun, tetapi manajemen meyakini akan kembali dalam tempo 2 tahun.

BPD Bali telah menyiapkan kredit kepada pemerintah maupun swasta di daerah ini dalam jumlah besar. Selain itu, pihaknya membuka diri bekerja sama dengan lembaga penjaminan setempat.

Sektor yang akan ‎dibidik seperti jasa dan perdagangan sebagai motor utama penggerak pertumbuhan NTB. Sudja menekankan tidak akan masuk ke sektor yang berpotensi menyebabkan non performing loan (NPL) tinggi

"‎Tentunya tidak semua sektor menyebabkan rusak, yang tidak rusak itu akan kami ambil kalau yang rusak jangan. Kami biayai sektor yang bagus, diharapkan banjar-banjar bisa membantu kalau punya koperasi sehingga membantu sameton di Lombok," tekannya.

Sayangnya, direksi bank tidak menyebutkan target penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) dari kantor cabang baru ini. ‎ Sudja menyatakan setelah Mataram, manajemen tengah membidik kota lain seperti DKI Jakarta sebagai tujuan ekspansi berikutnya.

Hanya saja, untuk membuka cabang di pusat keuangan Indonesia itu tidak mudah meskipun peluangnya sangat menjanjikan. Oleh karena itu, jelasnya, manajemen akan melihat kondisi ke depan baik dari segi permodalan maupun aset.

BPD Bali tahun ini menargetkan kredit tumbuh 15%, dengan pertumbuhan kredit sektor produktif 23%, dan konsumtif 10%. Adapun komposisi kredit produktif 42%, UMK 58%. Untuk pembiayaan sektor UMKM akan ditingkatkan sebesar 19%, dan portfolio kreditnya mencapai 19% dari total kredit.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB Yusri mengapresiasi hadirnya kantor cabang BPD Bali dan berharap memberi kontribusi akselerasi pembangunan daerah. BPD juga diharapkan mendukung pembangunan berbasis sektor unggulan di NTB, yaitu, UMKM dan pariwisata.

"Perlu dijalin kerja sama yang kuat dengan pemerintah daerah, dan tidak kalah penting masuknya BPD Bali akan melawan begitu banyaknya praktik rentenir," tuturnya.

Asisten II Setda NTB‎ Lalu Gita Ariyadi mengharapkan kehadiran cabang pertama BPD di luar Bali tersebut akan membantu pemerintah daerah mempermudah realisasi pembangunan. Terutama dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort dan Global Hub yang rencananya akan dibangun sebagai pusat lintasan perdagangan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper