Bisnis.com, JAKARTA--PT MNC Finance bakal memperoleh suntikan modal disetor senilai Rp250 miliar untuk mendukung ekspansi pembiayaan kredit pemilikan rumah.
“Selajn itu, tambahan modal disetor ini digunakan untuk menjaga Debt to Equity Ratio (DER) di level 4 kali. Ini juga merupakan antisipasi terhadap penurunan pembiayaan di sektor kendaraan bermotor,” kata Direktur Utama MNC Finance Suhendra Lie di Jakarta kepada Bisnis, Kamis (23/7).
Nantinya, pembiayaan KPR ini diharapkan mampu menggenjot booking pembiayaan MNC Finance karena target pembiayaannya adalah pemilikan Rumah Pertama dengan market segmentasinya Non Fixed Income.
Konsumen Non Fixed Income yakni konsumen yang termasuk dalam kategori nonbankable tetapi feasible secara ekonomi. Dalam hal ini, MNC Finance tidak akan bersaing secara lanngsung dengan perbankan terkait suku bunga.
“Konsumen jenis ini lebih mementingkan proses cepat dan fleksibel dibandingkan dengan tingkat suku bunga,” sambungnya.
Dirinya melanjutkan, pembiayaan KPR MNC Finance memiliki tenor maksimum 20 tahun dengan bunga tetap hingga lima tahun, sedangkan renovasi rumah dengan tenor maksimum 5 tahun.
Tidak hanya itu, menurutnya, MNC Finance juga sudah menyasar bisnis multiguna yang dinamakan MNC Express untuk otomotif, dan MNC Multiguna yang dikhususkan untuk KPR.
Khusus untuk modal kerja sektor maritim, pihaknya mengaku tengah melakukan studi lebih dalam dalam hal ketersediaan dana, sisi potensi bisnis, mitigasi resiko, account handling, dan remarketing atas aset yang bermasalah.
“Relaksasi loan to value [LTV] pada pembiayaan otomotif memang berpengaruh terhadap industri otomotif yang sedang menurun paruh awal tahun ini. Tetapi, saya kira dampaknya tidak akan signifikan karena daya beli masih belum pulih,” katanya.
Jika dirinci, MNC Finance sudah menyalurkan pembiayaan senilai Rp834 milyar per Juni 2015, atau tumbuh 36% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun ini, MNC Finance menargetkan pembiayaan hingga Rp2,47 triliun.
Pada saat yang sama, multifinance yang berafiliasi dengan MNC Bank ini masih mengandalkan sumber pendanaan dari MNC Bank dalam bentuk channeling, dan sisanya berbentuk executing bagi non MNC Bank.
“Untuk saat ini, kami belum bisa memastikan apakah akan menerbitkan obligasi atau tidak, semua itu tergantung dari kondisi market, tingkat suku bunga,” katanya.