Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Menkeu Soal Asuransi Tak Masuk RUU JPSK

Asuransi batal dimasukkan ke dalam RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan karena dipandang pemerintah tidak berisiko sistemik.
ilustrasi asuransi/thiksurance.com
ilustrasi asuransi/thiksurance.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Asuransi batal dimasukkan ke dalam RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan karena dipandang pemerintah tidak berisiko sistemik.

Sekalipun menjadi bagian dari konglomerasi industri keuangan saat ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan risiko pada industri asuransi tidak setinggi perbankan.

Seperti diketahui, dalam tren konglomerasi saat ini, bank umumnya mempunyai anak usaha yang bergerak di lini lain, seperti perusahaan asuransi, sekuritas, atau perusahaan pembiayaan.

Apa yang terjadi pada induk perusahaan bisa merembet ke anak perusahaan atau sebaliknya.

"Yang harus diselamatkan adalah induk perusahaannya, bukan anak perusahaannya. Bukan (industri) yang terkait, tetapi asal-muasalnya, yakni perbankan," ujarnya, Jumat (24/7).

Menurutnya, bank berdampak sistemik jika berpengaruh terhadap bank lain atau industri keuangan lain.

Sebelumnya, draf RUU JPSK yang disampaikan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganggap asuransi sebagai industri keuangan yang bisa berdampak sistemik dan memicu krisis sehingga perlu masuk ke dalam mekanisme penanganan.

Namun, dalam RUU JPSK yang dilayangkan Presiden Joko Widodo melalui Surat Presiden R44/Pres/07/2015 pada 3 Juli kepada DPR, industri itu 'dikeluarkan' dari RUU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper