Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNTUNG BESAR TRANSAKSI VALAS: Ini Pernyataan BI Soal Konflik Kepentingan Pengelolaan Moneter

Bank Indonesia menolak tudingan adanya konflik kepentingan dalam pelaksanaan operasi moneter yang mengakibatkan lompatan penghasilan, laba kurs transaksi valas, sekaligus surplus bank sentral terutama sepanjang 3 tahun terakhir ini.
Dolar/JIBI-Abdullah Azzam
Dolar/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menolak tudingan adanya konflik kepentingan dalam pelaksanaan operasi moneter yang mengakibatkan lompatan penghasilan, laba kurs transaksi valas, sekaligus surplus bank sentral terutama sepanjang 3 tahun terakhir ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan fokus otoritas moneter adalah merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, khususnya pengendalian inflasi dan nilai tukar rupiah, sesuai dengan kewenangan yang telah diberikan oleh undang-undang.

Dalam konteks tersebut, BI tidak pernah menjadikan persoalan laba atau rugi di laporan keuangan itu sebagai isu. "Apa yang terjadi dan juga terefleksikan dalam neraca keuangan Bank Indonesia itu merupakan bagian dari implikasi kebijakan yang ada," ujarnya di Jakarta, Senin (3/8).

Mengenai korelasi antara depresiasi nilai tukar rupiah dan melesatnya laba selisih kurs BI pada 2014 seperti yang diungkapkan oleh riset Garuda Institute, Perry sekali lagi menegaskan hal tersebut hanyalah dampak dari kebijakan moneter yang ditempuh otoritas moneter atau tekanan terhadap valuasi rupiah.

Dalam catatan Bisnis, apa yang diungkapkan Perry ini tidak jauh berbeda dengan pernyataan BI yang tertera dalam laporan keuangannya. Di situ, BI mengungkapkan  kenaikan pendapatan BI bukanlah merupakan tujuan, melainkan dampak dari pelaksanaan kebijakan yang ditempuh BI.

Namun, laporan itu juga menyebutkan, pada 2014 BI menggunakan dana cadangan tujuan—yang bersumber dari surplus akibat laba kurs tadi—sebesar Rp806 miliar. Perinciannya, Rp757 miliar untuk pembaruan dan penggantian aset tetap, sisanya Rp49 miliar untuk pengembangan organisasi dan sumber daya manusia.

Dalam laporan keuangan itu, BI diketahui meraup surplus Rp41 triliun, dengan penghasilan Rp93 triliun, naik Rp22 triliun dari tahun sebelumnya Rp71 triliun. Kontributor utamanya selisih kurs transaksi valas, yang lompat Rp18 triliun dari Rp34 triliun jadi Rp52 triliun. Surplus, penghasilan, dan laba kurs itu rekor tertinggi dalam sejarah BI.

Relasi Laba Kurs BI dengan Depresiasi & Volatilitas
Uraian201420132012
Target APBNP (Rp/US$)11.69.6009.000
Realisasi (Rp/US$)11.81210.4459.358
Depresiasi (%-yoy)1210,46,3
Volatilitas (%-yoy)10,269,714,30
Laba kurs BI (Rp triliun)51,9733,577,42
Surplus BI (Rp triliun)41,2337,415,82
Sumber: LPI BI 2012-2015

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper