Bisnis.com, JAKARTA---Perusahaan konstruksi milik negara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. memperkirkaan pertumbuhan laba bersih perusahaan mencapai 35% pada semester I/2015 atau lebih tinggi dibandingkan dengan target awal.
Semula, emiten berkode saham PTPP itu memperkirakan membukukan laba bersih Rp174 miliar pada semester I/2015 atau tumbuh sekitar 19% dibandingkan dengan Rp146 miliar pada periode yang sama 2014.
Dengan demikian, perolehan laba bersih perusahaan diperkirakan melampui target yang telah ditetapkan mengingat perolehan kontrak pada paruh pertama tahun ini. Pada saat ini, perseroan belum mempublikasikan secara resmi laporan keuangan per 30 Juni 2015 karena tengah melakukan penelahaan terbatas (limited review).
Direktur Utama PTPP Bambang Triwibowo mengaku pihaknya optimis dapat mencapai perolehan tersebut. “Lonjakan laba bersih tersebut didukung oleh proyek-proyek pemerintah yang berhasil diperoleh Perseroan pada semester I ini di samping proyek-proyek swasta,” katanya, Kamis (6/8).
Sampai pekan ketiga Juli 2015, perusahaan telah mengumpulkan kontrak baru senilai Rp14,6 triliun. Perolehan itu membuat total order book perusahaan konstruksi dan investasi ini mencapai Rp43,6 triliun, termasuk kontrak lanjutan Rp29 triliun.
“Kontrak baru tersebut sudah mencapai 54% dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini. Proyek-proyek yang diperoleh perseroan sampai dengan minggu ketiga Juli tersebut menunjukan volume yang meningkat,” katanya.
Pada tahun ini, perusahaan meyakini dapat merealisasikan target kontrak senilai Rp27 triliun, salah satu caranya dengan meningkatkan porsi proyek pemerintah. Dalam paparan sebelumnya, perseroan ingin meningkatkan porsi proyek pemerintah menjadi 20% pada semester II dibandingkan dengan 11% pada semester I.
Sejumlah proyek perusahaan terkait infrastruktur pemerintah antara lain proyek EPC PLTMG Gorontalo 120 MW di Gorontalo senilai Rp1,6 triliun, jalan tol Bawen-Solo Rp 339 miliar, jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar serta jalan tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp. 55 miliar.
Selain itu, proyek baru perseroan lainnya adalah Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp2,5 triliun, pelabuhan Kuala Tanjung Rp898 miliar, proyek St. Moritz di Makassar Rp524 miliar serta proyek One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar.
Proyek lain milik perusahaan ini antara lain Manhattan Greenland senilai Rp352 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya Rp327 miliar, Springwood Residence di Tangerang Rp298 miliar, apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp. 112 miliar.
Di samping itu, perolehan kontrak baru tersebut juga disumbangkan oleh penjualan anak usaha terutama PT PP Properti Tbk yang telah mengumpulkan Rp1,25 triliun, PT PP Pracetak Rp918 miliar dan PT PP Peralatan Rp110 miliar sampai Juni 2015.