Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Yudha Bhakti Perluas Kerjasama dengan Askrindo

PT Bank Yudha Bhakti Tbk berencana untuk memperluas kerjasama dengan perusahaan asuransi milik pemerintah PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) guna menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan.
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Yudha Bhakti Tbk berencana untuk memperluas kerjasama dengan perusahaan asuransi milik pemerintah PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) guna menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan.

Direktur Kepatuhan Bank Yudha Bhakti Iim Wardiman mengatakan saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan Askrindo untuk kredit pensiun. Dengan dilindunginya kredit pensiun perseroan oleh Askrindo, aset tertimbang menurut risiko (ATMR) kredit pensiun menjadi 50%.

Adapun dengan menambah penjaminan atau asuransi kredit, jumlah ATMR kredit bank dapat sedikit berkurang dan CAR tidak terlalu tergerus.

"Kami ke depan ingin penjajakan dengan Askrindo untuk kredit lain, saat ini kredit pensiun sudah dengan mereka," ujarnya di Jakarta.

Per Juni 2015 rasio kecukupan modal perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 90 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada semester I/2015 CAR emiten berkode saham BBYB ini tercatat sebesar 14,21%, sedangkan pada Juni 2014 tercatat sebesar 15,11%.

Iim menyatakan pihaknya belum bisa melakukan aksi korporasi penerbitan saham baru (rights issue) untuk menambah permodalan perseroan.

Hal ini, lanjutnya, dikarenakan perseroan belum diperbolehkan rights issue dalam jangka waktu 12 bulan sejak perseroan melakukan aksi penawaran perdana saham (initial public offering/IPO).

Seperti diketahui, Bank Yudha Bhakti baru melantai di bursa efek pada Janari tahun ini. "Paling cepat kami bisa rights issue Januari tahun depan. Kami butuh untuk ekspansi kredit," tuturnya.

Adapun pada paruh pertama tahun ini, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih setelah pajak senilai Rp11,84 miliar atau meningkat sebesar 93,46% dibandingkan laba Juni 2014 yang senilai Rp6,12 miliar.

Penyaluran kredit perseroan hingga Juni 2015 tercatat senilai Rp2,31 triliun atau meningkat sebesar 15,15% secara year to datedibandingkan akhir tahun lalu yang senilai Rp2 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan  tercatat senilai Rp2,66 triliun yang terdiri dari simpanan berjangka Rp2,33 triliun, tabungan senilai Rp171,34 miliar dan giro senilai Rp156,99 miliar.

Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra Satya Napitupulu mengatakan saat ini kerjasama dengan Bank Yudha Bhakti masih terbatas untuk kredit konsumtif dan  kredit pensiun.

 “Kami tengah diskusi dan evaluasi untuk asuransi kredit diluar konsumtif dan pensiun. Kendati, kami juga enggak mau kami memberikan penjaminan atau asuransi jadi lebih mahal buat debitornya Bank Yudha Bhakti. Kami dengan mereka baru ada pembicaraan sekitar dua hingga tiga minggu lalu,” katanya.

Antonius menyatakan banyak bank yang mulai tertarik untuk menggandeng perusahaan penjaminan atau asuransi kredit.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang mengimbau industri perbankan untuk dapat menjaga permodalan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper