Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pembiayaan PT Al Ijarah Indonesia Finance memperkirakan target pembiayaan akhir tahun Rp1 triliun masih realistis dengan memaksimalkan kerja sama penjaminan pembiayaan dengan PT Askrindo Syariah.
Iman Pribadi, Direktur Utama Alif Cicilan Syariah, mengatakan selain menekan risiko pembiayaan bermasalah nasabah atau nonperforming financing (NPF), kerja sama tersebut juga dapat memacu pertumbuhan pembiayaan perseroan di sektor UMKM.
“kami bisa memperluas pasar meskipun risiko tinggi sehingga bisa capai target, seperti dengan sharing data. Askrindo sangat strong di sektor itu,” katanya, (19/8/2015).
Sampai dengan Juli, pembiayaan Alif mencapai Rp390 miliar atau baru mencapai 39% dari target pembiayaan akhir tahun. Perusahan tersebut memang berencana memperbesar segmen UMKM menjadi 20% pada tahun depan dari posisi saat ini 10%.
Adapun, rasio NPF perusahaan masih stabil di kisaran 2%-3% sepanjang tahun ini. Dengan kerja sama penjaminan yang akan dimulai September, dia mengatakan pembiayaan bermasalah akan diminimalisir.
Pribadi, Direktur Utama Askrindo Syariah, mengatakan pihaknya menargetkan dapat menggaet multifinance full pledge syariah lainnya sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.
Dalam beleid itu, multifinance wajib melakukan mitigasi risiko pembiayaan dengan beberapa cara yaitu mengalihkan risiko pembiayaan melalui mekanisme penjaminan kredit atau asuransi kredit.
Selain itu, mengalihkan risiko atas barang yang dibiayai atau barang yang menjadi agunan melalui mekanisme asuransi dan/atau melakukan pembebanan jaminan fidusia atas barang yang dibiayai atau barang yang menjadi agunan dari kegiatan pembiayaan.
“Karena bisnis kami berbasis syariah, kami akan coba melakukan penjajakan dengan multifinance syariah lainnya, saat ini baru Alif,” ujarnya.
Pribadi menjelaskan produknya menjamin kejadian gagal bayar nasabah multifinance dengan rate ijarah pembiayaan produktif 1%-1,3% per tahun dan pembiayaan konsumtif 0,3%-0,7%.
Dari kerja sama tersebut, Pribadi menargetkan premi baru sampai akhir tahun dapat mencapai Rp100 miliar dari target sebelumnya Rp90 miliar.
Saat ini, dia mengatakan kisaran premi baru Askrindo Syariah mencapai Rp55 milist-56 miliar. Selain itu, pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama dengan dua bank syariah, yakni BCA Syariah dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah.
Adapun, dia mengatakan total penjaminan mencapai Rp5,6 triliun dari target akhir tahun ini Rp8 triliun.