Bisnis.com, SUMENEP - Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan melalui perluasan layanan keuangan digital di wilayah pelosok.
Melalui program Mandiri Agen, bank berlogo pita emas ini mendorong akselerasi inklusi keuangan nasional dengan menghadirkan layanan perbankan yang mudah diakses oleh masyarakat desa dan pelaku usaha mikro dan kecil (UKM).
Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara atau yang akrab disapa Ossy menyampaikan, program Mandiri Agen merupakan salah satu inisiatif strategis Bank Mandiri dalam memperluas ekosistem keuangan di luar jaringan kantor cabang.
“Kami berupaya memastikan setiap lapisan masyarakat memiliki akses terhadap layanan keuangan yang andal dan aman. Program Mandiri Agen merupakan bentuk sinergi kami bersama masyarakat untuk membangun kemandirian ekonomi dari tingkat desa,” ujar Ossy dalam keterangan resminya, Selasa (24/7).
Hasilnya, hingga akhir Juni 2025, Bank Mandiri telah mengoperasikan lebih dari 101 ribu Mandiri Agen yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Angka ini mencerminkan pertumbuhan berkelanjutan seiring dengan strategi digitalisasi layanan melalui aplikasi Mandiri Agen. Pada periode tersebut, Mandiri Agen juga telah mencatatkan 35,78 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp45,26 triliun.
Mandiri Agen tidak hanya menyediakan layanan keuangan dasar seperti transfer, tarik tunai, pembayaran tagihan, dan top-up e-wallet, tetapi juga menjadi kanal untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan memperluas akses pembiayaan ke sektor-sektor produktif masyarakat di wilayah terpencil.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Mursid, Mandiri Agen asal Desa Tanjung, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sejak 2019, Mursid membangun “Warkop Pojok Online” sebagai pusat layanan keuangan di kawasan pesisir yang sebelumnya sangat terbatas aksesnya. Dengan jarak layanan perbankan formal sekitar 15 hingga 18 kilometer, kehadiran Mursid menjadi solusi nyata bagi lebih dari 3.000 warga di desa dan sekitarnya.
Tak hanya menghadirkan layanan keuangan, Mursid juga aktif menyalurkan KUR kepada warga yang ingin membuka usaha toko sembako dan usaha produktif lainnya. Kini, dengan transaksi harian yang mencapai Rp300 juta dan mempekerjakan dua orang karyawan, ia menjadi contoh nyata dampak Mandiri Agen terhadap ekonomi lokal.
“Kisah sukses seperti Pak Mursid memperkuat semangat kami untuk terus memperluas jangkauan Mandiri Agen. Ini bukan hanya tentang bisnis, tapi tentang keberpihakan kepada masyarakat dan komitmen kami untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tegas Ossy.
Langkah perluasan ini juga didukung dengan peluncuran berbagai program pembinaan seperti Level Up UMKM, Agen Naik Kelas, serta pemberian insentif dan poin loyalitas untuk memacu kinerja dan loyalitas agen di lapangan.
“Dengan semangat akselerasi dan sinergi, Bank Mandiri optimistis bahwa Mandiri Agen akan terus menjadi katalis utama dalam memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mewujudkan pertumbuhan yang lebih merata di seluruh Indonesia” pungkasnya.