Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Melesu, Kredit Kendaraan Bermotor Melambat

Pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) industri perbankan tumbuh tidak terlalu signifikan sejalan dengan penurunan penjualan kendaraan bermotor.
GIIAS. /giias
GIIAS. /giias

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) industri perbankan bertumbuh tidak terlalu signifikan, sejalan dengan penurunan penjualan kendaraan bermotor.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan kendaraan bermotor per Juli 2015 sebanyak 581.107 unit atau menurun 20,77% dibandingkan Juli 2014 yang tercatat sebanyak 733.444 unit.

Sedangkan Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2015 tercatat penyaluran KKB perbankan senilai Rp122,32 triliun atau tumbuh sebesar 7,12% secara tahunan dari Rp114,18 triliun.

Peningkatan ini lebih kecil dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mampu mencapai 21,94% dari Rp93,63 triliun per Mei 2013.

Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk Henry Koenaifi mengatakan permintaan KKB perseroan secara umum melambat melihat data penjualan kendaraan bermotor yang menurun.

Henry menyebut penurunan ini disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat, ditambah dengan fluktuasi nilai tukar rupiah yang mempengaruhi harga kendaraan bermotor.

"Secara umum kalau barang yang dijual berkurang ya KKB juga ikut berkurang. Permintaan saat ini memang tidak banyak karena harga masih mahal, mobil kan beberapa komponen impor. Kami expect growth-nya kecil, maksimum sekitar 5% hingga 8% sampai akhir tahun," ucapnya di Jakarta.

Kendati demikian, Henry masih melihat peluang peningkatan permintaan KKB ketika ada pameran mobil, seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS).

Menurutnya, dengan adanya pameran tersebut, masyarakat mendapatkan dorongan untuk membeli kendaraan bermotor. "Nah, biasanya kalau ada pameran, penjualan bisa naik. Tapi, abis itu flat lagi," katanya.

Adapun emiten berkode saham BBCA ini hingga Juni 2015 menyalurkan KKB senilai Rp30,52 triliun atau tumbuh 11,6% dibandingkan penyaluran Juni tahun lalu yang senilai Rp27,34 triliun. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada semester I/2014 yang tercatat sebesar 16,8%.

BCA juga menyalurkan KKB melalui anak usahanya, yakni PT BCA Finance dan PT Central Sentosa Finance.

Penyaluran KKB melalui anak usaha ini tercatat menurun sebesar 1,2% secara tahunan, yakni dari Rp7,37 triliun menjadi Rp7,28 triliun per Juni 2015.

Senada, Direktur Consumer Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hery Gunardi mengatakan KKB perseroan hingga tengah tahun ini tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Dia menilai penurunan ini terjadi seiring dengan penurunan penjualan di sektor industri otomotif. “Kalau lihat data dari Astra atau asosiasi kan turun, antara 16%-18%. Logikanya kalau penjualan unit turun, kredit juga turun,” katanya.

Meski demikian, upaya menggeser market dari kendaraan komersial ke kendaraan passenger (berpenumpang banyak) diyakini menjadi faktor untuk menumbuhkan KKB hingga tengah tahun pertama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper