Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Rupiah Melemah, BUMN Lakukan Uji Stres

Sejumlah BUMN mengaku telah menyiapkan uji stres (stress test) untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Pesawat Garuda Indonesia/JIBI-Nurul Hidayat
Pesawat Garuda Indonesia/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah BUMN mengaku telah menyiapkan uji stres (stress test) untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Sekretaris Perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk. Yasser Arafat mengatakan pihaknya telah melakukan stress test terkait pelemahan nilai tukar rupiah tersebut.

"Kami melakukannya detail untuk setiap item produk karena komponen biaya per produk itu sangat variatif. Kami juga melihat stock bahan baku yang sudah kami beli," katanya, Minggu (23/8/2015).

Dari kajian itu, ujar Yasser, pengaruh pada tahun ini dapat dibatasi. Emiten berkode saham INAF itu lebih khawatir pada tahun depan apabila nilai tukar rupiah masih loyo seperti sekarang.

Menurutnya, nilai tukar rupiah yang ideal berada di level Rp12.500. Apabila melewati batas nilai tersebut maka dianggap situasi sudah tidak sehat. Manajemen Indofarma harus berupaya untuk menekan biaya lainnya.

"Lewat Rp14.000 sudah berita buruk jika pemerintah tidak melakukan koreksi harga jual obat generik," tambahnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan pihaknya telah menyiapkan stress test dengan batas nilai tukar rupiah hingga Rp16.000 terhadap dolar Amerika Serikat.

“Kita sangat-sangat mengkhawatirkan itu. Kita sudah lakukan itu, jadi kita tes paling beratnya berapa. Kita enggak ingin sampai sejauh itu [Rp16.000],” katanya, pekan lalu.

Menurutnya, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi fundamental apabila nilai tukar rupiah terhadap valuta asing terus memburuk. Arif belum bersedia menjelaskan hasil stress test yang dilakukan oleh perusahaan tersebut karena hanya untuk kebutuhan internal.

Manajemen perusahaan juga belum bersedia menyampaikan kemungkinan terburuk yang bakal dihadapi kelak. “Sudah berat. Sekarang sudah memberatkan. Asumsi bisnis kita di [nilai tukar] Rp13.500. Ini sudah melebihi asumsi bisnis kita,” tambah Arif.

Menurutnya, perusahaan tidak memiliki masalah dengan sumber pendanaan pada saat ini. Semua kebutuhan pendanaan, ujar Arif, telah dirampungkan ketika Garuda Indonesia menerbitkan obligasi global senilai US$500 juta.

Pada saat itu, obligasi yang diterbitkan oleh emiten berkode saham GIAA dengan tenor 5 tahun tersebut mengalami kelebihan permintaan hingga 4 kali. “Sekarang tinggal running, semoga semua operating bagus, semua kinerja operasional bagus. Operating cashflow aman, operating income positif, mudah-mudahan bottomline positif,” kata Arif.

Sementara itu, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Alex Sinaga mengatakan perusahaan juga telah melakukan stress test guna mengetahui tingkat batas aman nilai tukar tersebut.

Kendati demikian, Alex belum bersedia menyebutkan batas aman nilai tukar rupiah terhadap dolar. Namun, nilai tukar rupiah yang telah mencapai level Rp13.900 masih dianggap aman oleh perseroan.

“Masing-masing perusahaan pasti punya fleksibilitas, sampai kurs berapa dia masih oke. Itu tergantung ada nggak revenue dia dolar, atau cost dalam dolar. Sampai kurs hari ini [Jumat 22 Agustus] sekitar Rp13.800, buat Telkom itu masih oke,” katanya.

Pada Jumat (21/8/2015), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di Rp13.895.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper