Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia menegaskan kondisi perbankan Tanah Air secara umum masih baik di tengah nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan kurs tengah BI pada Selasa (25/8/2015) tercatat nilai tukar rupiah berada di level Rp14.067 atau terdepresiasi 0,49% dari kurs Senin (21/8/2015) yang berada di level Rp13.998.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan Bank Sentral terus melakukan stress test untuk menguji ketahanan bank-bank Nasional. Namun, Agus menjelaskan pihaknya tidak dapat menjelaskan secara detail terkait hal tersebut.
"Secara umum perbankan masih baik. Yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan kredit perbankan yang masih agak pelan," ucapnya di Jakarta.
Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan terus mengalami perlambatan. Berdasarkan Laporan Analisis Uang Beredar (M2) BI per Juni 2015 penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar 10,2% atau menurun dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 10,3%.
Lebih lanjut, Agus mengatakan BI terus mendorong pertumbuhan kredit dengan kebijakan makroprudensial.
Seperti diketahui, BI telah menerbitkan PBI terkait pelonggaran aturan loan to value (LTV) untuk mendorong kredit properti dan kredit otomotif serta perluasan aturan giro wajib minimun (GWM) untuk mendorong kredit ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kami sambut baik pemerintah yang memberikan stimulus fiskal bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 22% menjadi 12% dan rencananya 2016 bisa 9%. Ini bagus dan akan kami kawal hingga terealisasi," katanya.