Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2015, Sequis Life Catat Pertumbuhan Premi 13%

PT Asuransi Jiwa Sequis Life mencatatkan pertumbuhan perolehan premi sebesar 13% hingga kuartal III/2015.
Sequis Life mencatatkan pertumbuhan perolehan premi sebesar 13% hingga kuartal III/ilustrasi
Sequis Life mencatatkan pertumbuhan perolehan premi sebesar 13% hingga kuartal III/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Sequis Life mencatatkan pertumbuhan perolehan premi sebesar 13% hingga kuartal III/2015.

President Director & CEO PT Asuransi Jiwa Sequis Life Tatang Widjaja mengungkapkan hingga September 2015 pihaknya berhasil meraup total pendapatan premi bruto sebesar Rp2,08 triliun.

“Atau naik sebesar 13% dari tahun lalu sebesar Rp1,84 triliun,” paparnya seperti dikutip Bisnis, Kamis (3/12/2015).

Pada periode yang sama, Sequis Life mencatatkan peningkatan total aset hingga 44%, yakni dari Rp10,06 triliun pada akhir kuartal III/2014 menjadi Rp14,45 triliun. Laba bersih perusahaan asuransi jiwa ini juga tercatat naik 11% menjadi Rp429,29 miliar hingga akhir September 2015.

Pasalnya, pada periode yang sama pada 2014 perusahaan asuransi jiwa memeroleh laba bersih sebesar Rp387,74 miliar.

Sementara itu, nilai klaim kesehatan yang dicatatkan PT Asuransi Jiwa Sequis Life dan PT Asuransi Jiwa Sequis Financial, yang juga merupakan anak usaha Sequis, tercatat sebesar Rp142,13 miliar.

"Sampai dengan akhir kuartal III, Sequis telah memenuhi komitmennya dengan melakukan pembayaran klaim kesehatan dengan total kasus 15.600."

Tatang sebelumnya mengungkapkan pihaknya berupaya menggenjot pertumbuhan kinerja bisnis di kisaran 10%-15% dengan target raihan premi bruto sepanjang tahun hingga Rp2,9 triliun.

Pasalnya, pada semester I/2015, Sequis mampu merealisasikan 40% dari target tersebut. Pada periode terebut, dia menyatakan pihaknya mampu meningkatkan laba hingga dibandingkan semester I/2014.

"Porsinya 40% dicapai di semester pertama dan 60% lainnya pada semester kedua. Kami optimistis masih mampu bertumbuh 2-3 kali dari GDP [gross domestic bruto], 10%-15%."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper