Bisnis.com, GIANYAR--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan 60 bank dan 200 BPR di Indonesia ikut berpartisipasi dalam program simpanan pelajar (SimPel) di seluruh Indonesia pada 2016 mendatang.
Edwin Nurhadi, Deputi Direktur Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, mengatakan pihaknya juga mendorong perbankan di Bali untuk segera mengaktifkan simpel tersebut guna mengenalkan dan menanamkan budaya menabung sejak dini kepada anak-anak.
“Sejak September 2015 hingga Desember 2015 sudah ada sekitar 375.222 rekening simpanan pelajar pada 29 perbankan yang terdiri dari 17 bank umum konvensional dan 12 bank syariah di seluruh Indonesia dengan besaran nominal mencapai sekitar Rp21 miliar. Sedangkan jumlah sekolah yang ikut berpartisipasi di seluruh Indonesia sudah mencapai 5.126 sekolah,” terangnya saat ditemui di Gianyar, Kamis (10/12/2015).
Dia menjelaskan, alasan untuk menyasar perbankan di Bali karena ini potensinya sangat besar dan pihaknya sekarang ini pun sedang menggarap simpel di sejumlah daerah.
“Untuk itu pihaknya mendorong perbankan untuk melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah untuk mengajak para pelajar membuka program simpel. Perbankan akan datang ke sekolah supaya pelajar merasakan sensasi menabung dan pembukaan rekening akan dilakukan di sekolah yang nantinya dikoordinir oleh pihak bank langsung,” paparnya.
Edwin menyatakan, program simpel tersebut selain memberikan manfaat edukasi keuangan tentang produk tabungan dan mendorong budaya gemar menabung, juga dapat melatih pengelolaan keuangan sejak dini bagi para siswa PAUD, taman kanak-kanak, SD, SMP, hingga SMA yang berusia dibawah 17 tahun dan belum memiliki KTP.
“Simpel juga memudahkan orang tua untuk mengontrol pengeluaran anak disamping mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan dalam mengelola keuangan. Transaksi penarikan, penyetoran, serta pemindahbukuan dapat dilayani di sekolah dan semua kantor cabang bank sesuai kebijakan masing-masing bank,” ujarnya.
Menurutnya, dengan jumlah pelajar di Indonesia sekitar 50 juta pelajar, program tersebut berpotensi cukup besar dan peluang bagi perbankan untuk mengembangkan ini juga besar karena bisa membantu mendongkrak DPK perbankan.