Bisnis.com,JAKARTA— PT Bank Yudha Bhakti Tbk. masih mengandalkan sektor perdagangan besar dan eceran dalam menyalurkan kredit segmen ritel.
Presiden Direktur Bank Yudha Bakti Arifin Indra Sulistyanto mengatakan selama tahun ini pertumbuhan kredit paling besar terjadi pada sektor tersebut.
“Hingga akhir tahun nanti dominan masih pada perdagangan eceran, lalu sektor lainnya itu ada pensiunan, bisa konsumsi atau produktif,” ujarnya saat public expose kinerja BBYB, Senin (21/12/2015).
Hingga November 2015, penyaluran kredit pada sektor perdagangan besar dan eceran mencapai Rp499,8 miliar atau melonjak 397,6% dari akhir tahun lalu sebesar Rp100,43 miliar. Adapun total penyaluran kredit perseroan telah mencapai Rp2,52 triliun atau naik 26% secara y-o-y dari Rp2 triliun.
Sementara itu, hingga akhir tahun nanti kredit perseroan diproyeksi mencapai Rp2,69 triliun atau naik 34% dari realisasi Desember 2014.
Adapun untuk rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) netto per November 2015 berhasil ditekan di angka 2% setelah pada periode yang sama tahun lalu tercatat tinggi di angka 2,53%. Menurut Arifin, perseroan mengedepankan mitigasi risiko dalam penyaluran kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
