Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Klaim Mampu Kantongi Laba Bersih Rp1,8 Triliun

Bisnis.com, JAKARTAPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengklaim perseroan akan mencatatkan perolehan laba bersih senilai maksimal Rp1,8 triliun pada akhir tahun ini, melihat realisasi pada November 2015 yang mentereng.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengklaim perseroan akan mencatatkan perolehan laba bersih senilai maksimal Rp1,8 triliun pada akhir tahun ini, melihat realisasi pada November 2015 yang mentereng.

Adapun, dari laporan keuangan publikasi bulanan BTN per November 2015, menunjukkan perseroan telah menghimpun laba bersih senilai Rp1,56 triliun.

Direktur Finance & Treasury BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan berdasarkan realisasi tersebut, pihaknya positif akan meraup laba bersih berkisar Rp1,75 triliun-Rp1,8 triliun pada akhir 2015.

Kalaupun laba bersih kami di atas Rp1,8 triliun, kami akan alokasikan kelebihannya untuk memperkuat pencadangan, jelas Iman, pekan ini.

Dari laporan keuangan BTN, realisasi laba bersih pada bulan ke sebelas tahun ini, ditopang naiknya pendapatan bunga bersih BBTN sebesar 13,01% y-t-d dari Rp5,47 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp6,19 triliun di November 2015.

Laporan keuangan tersebut juga mencatat, tumbuhnya laba bersih BBTN disokong melonjaknya komisi/provisi/feedan administrasi sebesar 1.625,33% dari Rp29,74 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp513,23 miliar di bulan ke sebelas tahun ini.

Pertumbuhan pendapatan bunga bersih BBTN pun tercatat disumbang laju pertumbuhan kredit sebesar 27% y-t-d menjadi Rp134,97 triliun per November 2015 dari Rp106,27 triliun di akhir tahun lalu.

Dari sisi pendanaan, BBTN pun telah menghimpun simpanan masyarakat senilai Rp113,54 triliun per November 2015 atau naik 14,36% y-t-d dari Rp99,27 triliun di akhir tahun lalu.

Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono menyebutkan pada tahun depan, kinerja perseroan bakal kian melaju. Penyumbangnya, yakni posisi BTN sebagai salah satu penggerak program satu juta rumah dan transformasi bisnis yang telah dilakukan.

Dalam rencana bisnis bank (RBB) BTN 2016, perseroan ditargetkan akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 25% secara tahunan (y-o-y). Dari sisi kredit dan dana pihak ketiga (DPK), perseroan membidik akan naik masing-masing sebesar 18%-20% y-o-y dan 12% y-o-y.

Kemudian, dengan kenaikan kredit tersebut, aset emiten bersandi saham BBTN ini diyakini juga akan melaju sebesar 18%-20%.

Sejalan dengan kenaikan kredit dan perbaikan kualitas aset perseroan, Maryono juga meyakini non-performing loan (NPL) perseroan akan turun di bawah 3% pada tahun depan. Sementara, pada akhir 2015, dia mengutarakan posisi NPL akan berada di posisi 3,5%.

Tahun depan, Maryono menyebut pihaknya juga yakinreturn on equity (ROE) perseroan akan naik di level 17%-19% sejalan dengan kenaikan laba bersih. Per November 2015, ujar dia, ROE BTN bertengger di level 15,6%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper