Bisnis.com, PADANG—Bank Nagari atau PT BPD Sumatra Barat menargetkan rerata pertumbuhan 13% tahun ini.
Direktur Utama Bank Nagari Suryadi Asmi meyakini tekanan ekonomi bakal kian melonggar sepanjang tahun ini, sehingga berpotensi meningkatkan kinerja sektor perbankan.
“Perkiraan kami tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Rasanya target 13% bisa terpenuhi,” ujarnya, Kamis (7/1/2016).
Dia mengatakan bank milik Pemda Sumatra Barat itu menargetkan pertumbuhan aset 10,9% dari 19,54 triliun tahun lalu menjadi Rp21,67 triliun.
Sementara itu, kredit ditargetkan tumbuh 12,2% menjadi Rp16,37 triliun dari tahun sebelumnya Rp14,59 triliun, dan DPK tumbuh 14,9% menjadi Rp16,79 triliun dari Rp14,61 triliun.
Adapun sepanjang 2015 pertumbuhan Bank Nagari sedikit melambat dari rencana bisnis bank (RBB) yang dipatok 11%. Aset misalnya, hanya tumbuh 8,2%, kredit tumbuh 7,4%, dan DPK hanya tumbuh 6,5%.
Meski masih di bawah target, Suryadi mengklaim rasio keuangan perseroan justru menunjukkan perbaikan.
Seperti rasio kecukupan modal atau (capital adequacy ratio/CAR) meningkat menjadi 18,10%, rasio laba terhadap rerata neraca atau (return on asset/ROA) menjadi 2,22% dan (loan to deposit rasio/LDR) mencapai 99,24%.
“Pencapaian CAR Bank Nagari merupakan yang tertinggi selama lima tahun terakhir. Untuk pertumbuhan, saya kira perlambatan murni disebabkan tekanan ekonomi,” ujar Suryadi.
Sedangkan kinerja laba 2015 mencapai Rp325 miliar atau tumbuh 10,19% dari perolehan tahun sebelumnya yang hanya Rp295 miliar.