Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) optimis pada naiknya proyek infrastruktur pada 2016 yang berdampak pada pertumbuhan nilai kredit.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja mengatakan dengan naiknya pembangunan infrastruktur akan berdampak pada kenaikan pertumbuhan kredit lantaran memerlukan dana yang besar. Berjalannya proyek infrastruktur, menurut Tjahja, menjadi salah satu motor perkembangan ekonomi Indonesia.
Tjahja mengungkapkan target kredit BCA tahun ini berada dikisaran 10-11%, lebih rendah dari target yang dicapai BCA tahun lalu sekitar 11,8% dari target yang ditetapkan sebesar 12%.
"Kami mau lihat sampai ke kuartal ke-2. Kalau pada kuartal ke-2 itu jumlah kredit meningkat lebih dari target kami, ya kita berani pasang lebih besar," ujar Jahja saat ditemui Bisnis.com di Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Jahja optimis bisa memasang target pertumbuhan kredit yang lebih tinggi karena likuiditas yang dimiliki BCA serta ketersediaan modal yang cukup. Tjahja menyebut, jika daya beli meningkat di kuartal ke-4, BCA berani menargetkan pertumbuhan kredit 12%-15%.
"Saya kira apa yang sudah dilakukan pemerintah dengan mmpercepat menggelontorkan APBN dan APBD itu bagus dan mudah-mudahan tahun ini bisa terus dikembangkan sebagai motor pengembangan ekonomi kita ke depan," ujar Jahja.
Menurut Jahja, dengan naiknya pembangunan infrastruktur akan berdampak pada kenaikan pertumbuhan kredit lantaran pembangunan infrastruktur memerlukan dana yang besar. Namun, masih ada kekhawatiran terkait pembangunan infrastruktrur yang dibiayai oleh asing. ()