Bisnis.com, JAKARTA -- Standard Chartered Bank Indonesia masih optimis dengan kondisi ekonomi Indonesia pada 2016. Melalui diversifikasi investasi, Standard Chattered mengajak nasabah untuk bijak dalam menempatkan dana yang dimilikinya.
Country Head of Retail Clients Standard Chartered Indonesia, Lanny Hendra mengatakan tantangan perbankan masih akan dirasakan pada tahun ini, seiring dengan terjadinya siklus ekonomi Amerika Serikat yang berdampak pada ekonomi negara berkembang. Namun, masih ada harapan untuk
investasi.
"Kami optimis bahwa kondisi ekonomi akan membaik, untuk itu kami mengajak nasabah agar beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dengan melakukan diversifikasi terhadap portofolio investasi," ujar Lanny saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Dari sisi produk retail seperti kartu kredit, KPA dan KPR, Standard Chartered Bank mengakui adanya pergerakan yang melambat pada tahun ini. Namun
kondisi ini dirasa masih lebih baik dibandingkan kondisi tahun lalu.
Selain itu, regulasi pemerintah terkait pemberian tax amnesty juga dianggap sebagai suatu sinyal positif terhadap dunia perbankan lantaran dana-dana
yang selama ini disimpan di luar negeri bisa masuk kembali ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Bambang Simarno selaku Head of
Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia.
Akan ada banyak dana yang akan kembali balik ke Indonesia. Hal tersebut membuat pangsa pasar kita semakin besar. Dana investor juga banyak kembali masuk
di Indonesia, ujar Bambang.
Standard Chartered Bank Tawarkan Nasabah Diversifikasi Investasi
Standard Chattered Bank masih Optimis Ekonomi Membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Eka Chandra Septarini
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
57 menit yang lalu
Jadwal Operasional BCA, BRI, dan BNI selama Libur Natal dan Tahun Baru
3 jam yang lalu